Ini Swalayan Reksa Dana yang Banyak Jual Produk Pasar Uang
Irvin Avriano A., CNBC Indonesia
03 August 2018 11:28
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas investor di swalayan (market place) reksa dana Max Fund besutan PT Mirae Asset Sekuritas masuk ke reksa dana pasar uang.
Samsul Rizal, Head of Fund Sales Mirae Asset Sekuritas, mengatakan sekitar 40% dari total dana kelolaan reksa dana yang dipasarkan perseroan melalui market place-nya masuk ke dalam efek jangka pendek tersebut.
Ban
Tren tersebut terlihat dalam waktu pendek, mengingat peluncuran market place reksa dana tersebut baru dilakukan pada April tahun ini.
"Nasabah reksa dana kami mayoritas adalah nasabah saham aktif, dan mereka mengalokasikan sedikit dari dana menganggurnya ke reksa dana pasar uang yang kemungkinan karena sederhana, likuid dan risikonya yang rendah. Settlement dana reksa dana pasar uang kan bisa hanya t+1," ujar Samsul kepada CNBC Indonesia kemarin.
Reksa dana pasar uang adalah produk investasi yang memanfaatkan tabungan, deposito, dan instrumen pasar uang. Instrumen pasar uang berarti surat utang atau obligasi yang umurnya kurang dari setahun, baik efek utang pemerintah maupun obligasi korporasi.
Menurut dia, saat ini penjualan reksa dana perseroan sudah mencapai Rp 15 miliar pada periode 5 bulan sejak peluncuran merupakan sebuah pencapaian mengingat waktu yang singkat. Sehingga, 40% dari jumlah itu atau setara Rp 6 miliar merupakan jumlah reksa dana yang dibeli nasabah Mirae Asset Sekuritas.
Dia mengatakan hingga akhir tahun, perusahaan berniat menambah layanan auto subscription bulanan, integrasi dengan layanan transaksi saham secara mobile, dan menambah daya dobrak penjualan reksa dana.
Saat ini, lanjutnya, program pemasaran reksa dana baru dilakukan kepada nasabah Mirae Asset Sekuritas yang sudah ada sehingga ke depannya perusahaan berniat menambah tenaga marketing sehingga dapat menyasar akuisisi nasabah baru.
Dia mengatakan jumlah nasabah Mirae Asset Sekuritas yang sudah menembus angka 100.000 telah sukses menjadikan perusahaan sebagai sekuritas ritel terbesar di Indonesia dan menjadi modal awal bagi penjualan reksa dananya.
Saat ini, dia menjelaskan bahwa perseroan sudah menggandeng 22 manajer investasi yang mengelola lebih dari 80 reksa dana yang dapat ditawarkan kepada nasabahnya.
Di Indonesia, Mirae Asset Sekuritas merupakan hasil transformasi dari PT KDB Daewoo Securities Indonesia dan PT eTrading Securities. eTrading Securities merupakan salah satu perintis transaksi online saham di Indonesia.
Mirae Asset Sekuritas adalah anak perusahaan Mirae Asset Financial Group asal Korea Selatan. Anak usaha grup tersebut yaitu Mirae Asset Global Investments yang mengelola reksa dana yang dapat ditransaksikan di bursa (exchange traded fund/ETF) secara global.
Mirae Asset Global Investments memiliki dana kelolaan US$ 126,3 miliar dan US$ 21,3 miliar dalam bentuk ETF global.
Di Indonesia, Mirae Asset Financial Group belum memiliki manajer investasi sehingga belum dapat membentuk ETF di pasar sekunder.
(hps/hps) Next Article Deposito BPR vs Reksa Dana Pasar Uang, Lebih Cuan Mana?
Samsul Rizal, Head of Fund Sales Mirae Asset Sekuritas, mengatakan sekitar 40% dari total dana kelolaan reksa dana yang dipasarkan perseroan melalui market place-nya masuk ke dalam efek jangka pendek tersebut.
Ban
Tren tersebut terlihat dalam waktu pendek, mengingat peluncuran market place reksa dana tersebut baru dilakukan pada April tahun ini.
"Nasabah reksa dana kami mayoritas adalah nasabah saham aktif, dan mereka mengalokasikan sedikit dari dana menganggurnya ke reksa dana pasar uang yang kemungkinan karena sederhana, likuid dan risikonya yang rendah. Settlement dana reksa dana pasar uang kan bisa hanya t+1," ujar Samsul kepada CNBC Indonesia kemarin.
Menurut dia, saat ini penjualan reksa dana perseroan sudah mencapai Rp 15 miliar pada periode 5 bulan sejak peluncuran merupakan sebuah pencapaian mengingat waktu yang singkat. Sehingga, 40% dari jumlah itu atau setara Rp 6 miliar merupakan jumlah reksa dana yang dibeli nasabah Mirae Asset Sekuritas.
Dia mengatakan hingga akhir tahun, perusahaan berniat menambah layanan auto subscription bulanan, integrasi dengan layanan transaksi saham secara mobile, dan menambah daya dobrak penjualan reksa dana.
Saat ini, lanjutnya, program pemasaran reksa dana baru dilakukan kepada nasabah Mirae Asset Sekuritas yang sudah ada sehingga ke depannya perusahaan berniat menambah tenaga marketing sehingga dapat menyasar akuisisi nasabah baru.
Dia mengatakan jumlah nasabah Mirae Asset Sekuritas yang sudah menembus angka 100.000 telah sukses menjadikan perusahaan sebagai sekuritas ritel terbesar di Indonesia dan menjadi modal awal bagi penjualan reksa dananya.
Samsul menjelaskan perusahaan juga akan lebih fokus untuk menggandeng manajer-manajer investasi dengan reputasi yang lebih panjang serta dana kelolaan yang lebih besar.
Saat ini, dia menjelaskan bahwa perseroan sudah menggandeng 22 manajer investasi yang mengelola lebih dari 80 reksa dana yang dapat ditawarkan kepada nasabahnya.
Di Indonesia, Mirae Asset Sekuritas merupakan hasil transformasi dari PT KDB Daewoo Securities Indonesia dan PT eTrading Securities. eTrading Securities merupakan salah satu perintis transaksi online saham di Indonesia.
Mirae Asset Sekuritas adalah anak perusahaan Mirae Asset Financial Group asal Korea Selatan. Anak usaha grup tersebut yaitu Mirae Asset Global Investments yang mengelola reksa dana yang dapat ditransaksikan di bursa (exchange traded fund/ETF) secara global.
Mirae Asset Global Investments memiliki dana kelolaan US$ 126,3 miliar dan US$ 21,3 miliar dalam bentuk ETF global.
Di Indonesia, Mirae Asset Financial Group belum memiliki manajer investasi sehingga belum dapat membentuk ETF di pasar sekunder.
 Foto: CNBC Indonesia/Irvin Avriano |
(hps/hps) Next Article Deposito BPR vs Reksa Dana Pasar Uang, Lebih Cuan Mana?
Most Popular