Laba Bersih Bank Ganesha Tumbuh 30%, Harga Saham Naik 5%-an

gita rossiana, CNBC Indonesia
21 February 2018 15:26
Peningkatan laba bersih ini ditopang oleh kapasitas pendapatan yang kuat dan disiplin untuk mengurangi dan merampingkan biaya operasional.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) membukukan laba bersih setelah pajak (audited) sebesar Rp 51,1 miliar sepanjang 2017. Nilai tersebut meningkat tajam 30% dari Rp 39,2 miliar dalam periode yang sama tahun 2016.

“Peningkatan laba bersih ini ditopang oleh kapasitas pendapatan yang kuat dan disiplin untuk mengurangi dan merampingkan biaya operasional sambil terus berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur dan kapabilitas perbankan,”ujar Presiden Direktur Bank Ganesha Surjawaty Tatang dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (21/2/2018).

Surjawaty menjelaskan, total pendapatan operasional perusahaan meningkat 38% (year on year/yoy) menjadi Rp 247,8 miliar. Dari nilai tersebut, pendapatan bunga bersih meningkat 32% yoy menjadi Rp 211,6 miliar dari Rp 160,9 miliar setahun sebelumnya. Sedangkan pendapatan berbasis biaya meningkat tajam sebesar 91% (yoy) menjadi Rp 36,2 miliar dari Rp 18,9 miliar.

“Meningkatnya pendapatan berbasis biaya didorong oleh kinerja yang baik dalam pendapatan biaya, komisi dan keuntungan dari efek-efek yang dimiliki,”ujar dia.


Selanjutnya, dari sisi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mencapai 30,1%, jauh di atas persyaratan minimum regulator dan tetap mampu mendukung pertumbuhan bisnis. Peningkatan CAR ini akibat adanya penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada semester-I 2016 mampu mendorong perseroan masuk kategori BUKU II dengan jumlah ekuitas sebesar Rp 1,11 triliun  sampai akhir 2017.

Basis permodalan yang jauh lebih kuat membuat bank lebih mudah mengembangkan portofolio kredit sebesar 20% yoy menjadi Rp 2,9 triliun pada akhir Desember 2017 dari Rp 2,42 triliun setahun sebelumnya. Portofolio kredit ini terdiversifikasi dengan baik dan disalurkan ke beragam sektor. “Total aset kami juga meningkat mencapai Rp 4,58 triliun, naik 8% yoy dari Rp 4,23 triliun setahun sebelumnya,”kata dia.

Di sisi kewajiban, total pendanaan bank juga meningkat secara substansial mencapai Rp 3,38 triliun per akhir Desember 2017, atau meningkat 24% yo (yoy). Hal ini didukung oleh pertumbuhan yang kuat terutama pada produk tabungan sebesar 121% (yoy) menjadi Rp 463 miliar. Giro juga meningkat tajam sebesar 56% (yoy) menjadi Rp 784 miliar sedangkan deposito berjangka meningkat hanya 6% (yoy) menjadi Rp 2,13 triliun. Oleh karena itu, rasio CASA jauh membaik menjadi 36,9% pada akhir 2017 dibandingkan dengan 26,1% pada tahun sebelumnya.

Bank selalu menjunjung tinggi kepatuhan terhadap prinsip kehati-hatian perbankan dan terus mencatatkan perbaikan kualitas aset. Hal ini didukung oleh pemulihan kredit bermasalah yang kuat selama periode tersebut. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross membaik menjadi 0,81% pada akhir tahun 2017 dari 1,32% di tahun sebelumnya.
Pada perdagangan hari ini, saham BGTG telah naik 5,06% menjadi Rp 166/saham. Pada awal perdagangan saham BGTG diperdagangkan di 160/saham. BGTG telah diperdagangkan sebanyak 3.877 kali dengan volume 65,39 juta saham.

(roy/roy) Next Article Sebelum 'Sikat' Saham Konglomerasi, Perhatikan Jurus Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular