Tekanan Berakhir, Bursa Asia Hijau Pagi Ini
Jakarta, CNBC Indonesia — Pasar saham Asia-Pasifik mayoritas menguat pada pembukaan perdagangan Jumat (19/12/2025), seiring pelaku pasar menanti keputusan kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) yang akan diumumkan hari ini.
Pasar memperkirakan BOJ akan kembali menaikkan suku bunga acuannya menjadi 0,75%, level tertinggi sejak 1995. Data LSEG menunjukkan probabilitas kenaikan suku bunga tersebut mencapai 86,4%.
Kenaikan suku bunga diperkirakan akan memperkuat nilai tukar yen terhadap dolar AS sekaligus membantu meredam tekanan inflasi Jepang yang telah berada di atas target bank sentral selama 44 bulan berturut-turut.
Dari sisi data, inflasi konsumen Jepang tercatat turun ke 2,9% pada November, berdasarkan rilis data pemerintah yang dipublikasikan Jumat. Sementara itu, inflasi inti-yang tidak memasukkan harga pangan segar-bertahan di level 3%, sejalan dengan estimasi konsensus ekonom yang dihimpun Reuters.
Di pasar saham, indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,75% ke level 49.371,21, sementara Topix naik 0,57%. Di Korea Selatan, Kospi melonjak 0,71%, sedangkan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq bertambah 0,53%.
Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,55% ke posisi 8.635,10.
Sementara itu, Hang Seng Hong Kong dan Shanghai Composite tercatat bergerak stagnan. Kontrak berjangka Hang Seng berada di level 25.675, lebih tinggi dibandingkan penutupan sebelumnya di 25.498,13.
Sentimen positif di Asia juga datang dari Wall Street. Pada perdagangan Kamis waktu setempat, S&P 500 berhasil menghentikan tren penurunan empat hari beruntun setelah rilis data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan memperkuat harapan penurunan suku bunga pada 2026.
Indeks S&P 500 melonjak 0,79% ke 6.774,76, Nasdaq Composite menguat 1,38% ke 23.006,36, sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,14% ke 47.951,85.
Penguatan Wall Street juga ditopang oleh proyeksi kinerja yang solid dari raksasa chip Micron Technology, yang kembali membangkitkan optimisme di sektor teknologi global.
(mkh/mkh)