MARKET DATA

Bos BTN: Bunga KPR Sudah di Level Terendah

Zefanya Aprilia,  CNBC Indonesia
19 December 2025 07:45
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN (BBTN) Nixon LP Napitupulu di Istana Negara, Jakarta,Jumat (21/3/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN (BBTN) Nixon LP Napitupulu di Istana Negara, Jakarta,Jumat (21/3/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) berbicara mengenai lambatnya transmisi penurunan suku bunga kredit perbankan, sebagaimana disorot oleh Bank Indonesia (BI).

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu memaparkan 60% dari portofolio kreditnya berupa Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Menurutnya, bunga KPR tersebut sudah amat rendah, berada di level 5%.

"Bunganya udah 5%, kita mau turunin ke berapa lagi? Nah yang bunga promo kan kita juga udah turunin ke 2,65%, jadi sebenarnya kita udah lakukan jauh sebelum ini," ujar Nixon di Menara BTN 2 Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2025).

Namun, ia mengakui bahwa dampak penurunan suku bunga kredit ke KPR nonsubsidi relatif kecil, karena volumenya tidak sebesar KPR subsidi. Lantas, dampak penurunan bunga kredit tidak terlalu terlihat.

"Tapi sebenarnya kita sudah turunin bunga. Jadi yield juga akan nanti kelihatan gitu ya," tukas Nixon.

Ia melanjutkan, program baru yakni Kredit Program Perumahan (KPP) juga menawarkan suku bunga tetap 6%. Nixon mengatakan pihaknya berpotensi dapat menurunkan lagi tingkat bunga tersebut.

Tidak hanya itu, bunga kredit korporasi di BTN juga sudah rendah. "BTN dampak penurunannya nggak akan besar. Karena memang yieldnya udah rendah dan udah dipatok di 5%," pungkas Nixon.

Maka demikian, ia mengatakan ingin menyurati BI perihal ini.

"Itu yang saya juga mau suratin BI, apakah kita tidak menerima relaksasi kalau memang dari awal program pemerintah yang kita jalanin. Kecuali pemerintah menurunkan bunganya gitu kan. 5% itu sudah rendah menurut saya. Dan nggak ada produk KPR 20 tahun yang bunganya serendah itu," ujar Nixon.

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan Desember 2025, BI menjabarkan bahwa penurunan suku bunga kredit perbankan masih sangat lambat dan karenanya perlu terus didorong. Per November 2025 hanya turun 24 bps dari 9,20% pada awal 2025.

"Suku bunga kredit perbankan lebih lambat baru turun 24 bps menjadi 8,96% pada November 2025," papar Gubernur BI Perry Warjiyo pada saat konferensi pers hasil rapat dewan gubernur BI, Jakarta, Rabu (17/12/2025).

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gubernur BI Sebut Bank Lambat Turunkan Bunga Kredit, Begini Datanya


Most Popular
Features