MARKET DATA

BI: Efek Bencana Sumatra Akan Tekan Ekonomi RI Sebesar 0,017%

Robertus Andrianto,  CNBC Indonesia
17 December 2025 16:03
PLN juga memodifikasi alat berat atau crane menjadi tower darurat untuk mengganti salah satu tower yang terdampak bencana di jalur transmisi 150 kV Pangkalan Brandan - Langsa. (Dok. PT PLN Persero)
Foto: PLN juga memodifikasi alat berat atau crane menjadi tower darurat untuk mengganti salah satu tower yang terdampak bencana di jalur transmisi 150 kV Pangkalan Brandan - Langsa. (Dok. PT PLN Persero)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) telah merilis dampak bencana banjir dan longsor yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini.

Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman mengatakan, dalam perhitungan sementara BI, tekanan ekonomi dari bencana di tiga wilayah itu bisa mengerek ke bawah sekitar 0,017% perekonomian Indonesia.

"Dampaknya itu kepada perekonomian memang agak negatif, tetapi karena tadi masih perhitungan sementara, dalam PDB setahun ini perkiraannya baru minus 0,017%," kata Aida saat konferensi pers hasil rapat dewan gubernur BI, Jakarta, Rabu (17/12/2025).

Meski begitu, Aida menekankan, perhitungan dampak bencana itu agak kompleks karena tidak saja harus melihat dampak ekonomi semata, tetapi juga harus memperhitungkan dampak sosial lainnya.

Bahkan dalam perhitungan dampak ekonomi itu sendiri, ia menyebut banyak dimensi yang harus diperhatikan seperti hilangnya nilai aset, produktivitas atau tertutupnya aktivitas ekonomi, serta adanya upaya positif untuk rekonstruksi bencana.

"Dengan memperhatikan hal tersebut, saat ini kami masih dalam tahap berkoordinasi untuk melihat data-data dengan lebih lengkap dan sebagai asesmen kami sementara, metode yang dilakukan adalah melihat hilangnya aktivitas ekonomi selama 32 hari," papar Aida.

Sepanjang tahun ini, BI memastikan, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini masih akan mampu tumbuh di kisaran 4,7-5,5% dan meningkat menjadi 4,9-5,7% pada 2026.

"Di kuartal IV ini kami memperkirakan pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan kuartal ketiga yang kemarin itu tercatat 5,03% atau dalam rangenya di tahun ini menjadi 4,7% sampai 5,5% dan di 2026 akan menuju 4,9% sampai 5,7%," ucap Aida.

(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Purbaya Mulai Lihat Tanda-Tanda Ekonomi RI Bakal Lari Kencang


Most Popular
Features