BI Guyur Insentif Rp 388,1 Triliun, Bank Ini Terima Paling Banyak

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 17/12/2025 14:36 WIB
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Desember 2025. (Tangkapan Layar Youtube/Bank Indonesia CHannel)

Jakarta, CNBC Indonesia — Bank Indonesia memberikan insentif Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) senilai Rp 388,1 triliun hingga 16 Desember 2025. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa bank pelat merah menerima Rp 177,1 triliun, bank swasta Rp 169,5 triliun, bank pembangunan daerah (BPD) Rp 34,6 triliun, dan kantor cabang bank asing Rp 7 triliun. 

"KLM berbasis kinerja dan orientasi ke depan diperkuat guna mempercepat penurunan suku bunga perbankan dengan dorong kredit ke sektor riil," kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Desember 2025, Rabu (17/12/2025).


Dia melanjutkan bahwa insentif likuiditas akan membuat bank menurunkan suku bunga lebih cepat.

 

Adpaun sektor insentif KLM diberikan kepada bank yang menyalurkan kredit ke sektor prioritas, yakni pertanian, industri, hilirisasi, jasa termasuk kreatif, konstruksi, perumahan, UMKM, hingga koperasi.

Sebagai informasi insentif KLM berupa pemotongan setoran Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah yang wajib disetorkan secara rata-rata k BI. Besaran total insentif paling besar adalah 5%.

Dengan demikian bank yang memenuhi ketentuan KLM akan mendapatkan pengurangan giro wajib minimum (GWM) yang lebih besar.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tutup Tahun 2025, Suku Bunga Acuan BI Tetap di Level 4,75%