BI Tahan Suku Bunga: Rupiah Menguat Tipis, Dolar AS Turun ke Rp16.680

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
Rabu, 17/12/2025 15:08 WIB
Foto: Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia — Mata uang rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (17/12/2025), seiring keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan.

Melansir data Refinitiv, rupiah berhasil ditutup menguat 0,03% atau terapresiasi ke posisi Rp16.680/US$. Sejak pembukaan perdagangan pagi ini, rupiah telah berhasil menguat 0,06% di level Rp16.660/US$.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di rentang level Rp16.660 - Rp16.705/US$.


Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 15.00 WIB tengah menguat signifikan hingga 0,46% di level 98,601.

Penguatan rupiah di perdagangan hari ini seiring dengan rilis hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang berlangsung pada 16-17 Desember 2025.

BI kembali memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 4,75% pada RDG terakhir tahun ini. Sebagai catatan, sepanjang 2025 BI sudah melakukan pemangkasan BI-Rate sebanyak 125 basis poin (bps).

Berdasarkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 lembaga/institusi, sebanyak tujuh lembaga memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuan di level 4,75%, sementara lima lembaga lainnya memproyeksikan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin ke level 4,50%.

Sebanyak tujuh lembaga yang memproyeksikan penahanan suku bunga menilai stabilitas nilai tukar rupiah masih menjadi pertimbangan paling krusial bagi BI.

Adapun, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, alasan utama suku bunga BI Rate ditahan pada akhir tahun ini ialah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

"Keputusan ini konsisten menjaga rupiah di tengah ketidakpastian global dengan memperkuat efektivitas transmisi moneter dan makroprudensial untuk jaga stabilitas dan dorong ekonomi ke depan," kata Perry saat konferensi pers hasil rapat dewan gubernur, Jakarta, Rabu (17/12/2025).

Meski begitu, Perry memastikan, ke depan BI masih terus mencari ruang untuk kembali menurunkan suku bunga acuan. Pada tahun ini BI sudah menurunkan 125 basis points suku bunga acuan.

"ke depan BI melihat penurunan BI Rate lebih lanjut dengan inflasi terjaga dan mendorong ekonomi lebih tinggi," ujar Perry.


(evw/evw)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Diramal 9.000 di Akhir Tahun, Saham Ini Bisa Jadi Pilihan