MARKET DATA

Harga Perak Cetak Rekor, Ternyata Ini Alasannya

Redaksi,  CNBC Indonesia
10 December 2025 14:11
silver perak
Foto: silver perak

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak telah menembus angka US$ 60 per ons untuk pertama kalinya di tengah reli bersejarah yang didorong oleh kelangkaan pasokan dan lonjakan permintaan dari investor.

Harga logam ini telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak Januari, karena kekurangan pasokan selama bertahun-tahun, ditambah dengan permintaan yang kuat dari pelaku industri dan investor, menyebabkan kekurangan dan tekanan pasokan yang semakin parah pada bulan Oktober.

Perak melonjak 4% pada hari Selasa hingga mencapai US$ 60,4 per ons, rekor tertinggi baru. Emas juga naik 0,7% mencapai US$ 4.216 per ons troy, sedikit di bawah rekor yang dibukukan pada bulan Oktober.

Minggu ini, ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS, yang akan bertemu pada hari Rabu, juga ikut mendorong harga logam mulia.

"Dalam jangka waktu yang sangat dekat, fokusnya adalah pada pertemuan suku bunga Fed," kata Suki Cooper, analis di Standard Chartered, dikutip dari Financial Times, Rabu (10/12/2025).

"Yang mendasari pergerakan ini adalah fakta bahwa kita memiliki pasar yang kekurangan pasokan selama lima tahun terakhir, dan kita masih memiliki dislokasi stok regional," tambahnya.

Perak umumnya banyak digunakan untuk keperluan perhiasan dan pencetakan koin, tetapi permintaan juga meningkat pesat untuk penggunaan industri, seperti dalam elektronik dan panel surya.

Tidak seperti emas, perak sebagian besar diproduksi sebagai produk sampingan dari mineral lain, sehingga para penambang tidak dapat dengan mudah menanggapi peningkatan permintaan dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah besar perak telah menumpuk di AS, sebagai akibat dari kekhawatiran akan potensi tarif AS terhadap perak, yang memperburuk kekurangan di tempat lain.

Meskipun persediaan perak mulai sedikit berkurang dalam beberapa minggu terakhir, inventaris perak di Comex masih sekitar 456 juta ons, tiga kali lipat dari rata-rata historisnya.

AS diperkirakan akan menerbitkan tinjauan tentang mineral penting dalam beberapa minggu mendatang, yang mungkin akan menguraikan tarif komoditas baru, termasuk kemungkinan tarif untuk perak.

Tahun ini AS menambahkan perak ke dalam daftar mineral kritisnya. Negara ini sudah menjadi produsen perak yang signifikan.

Kondisi kelangkaan perak diperparah karena investor ritel juga telah mengejar harga perak yang lebih tinggi, terutama di Amerika Utara, di mana logam ini sering disebut sebagai "emasnya orang miskin."

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Trump Perintahkan Pecat Gubernur The Fed


Most Popular