MARKET DATA

Mandiri Sekuritas Proyeksi IHSG Tembus 9.350 Tahun Depan

Mentari Puspadini,  CNBC Indonesia
09 December 2025 20:20
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menyentuh level 9.050 pada akhir tahun 2026, dengan skema bull dan bear masing-masing mencapai 9.350/7.670.

Head of Equity Analyst and Strategy Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan sektor-sektor pilihan yang bisa dipantau oleh investor antara lain, keuangan, emas dan tembaga, alat berat, retail, konsumer, kesehatan, tech, dan lain-lain.

"Satu tahun ke depan, saya expect saham-saham itu akan masih oke, dan juga terutama di IDX30 ya. Karena memang valuasinya masih tertinggal jauh gitu. Jadi kalau ada potensi pertumbuhan atau recovery, lalu saya memang risk atau timing untuk masuk ke IDX30 mulai ada, terutama dari investor asing," jelas Joezer dalam Media gathering, di Jakarta, Selasa, (9/12/2025).

Proyeksi ini didukung oleh beberapa sentimen makro, di antaranya, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang akan naik menjadi 5,2% di tahun 2026 dari perkiraan 5% di tahun 2025. Momentum pertumbuhan diproyeksikan akan terus membaik pada 2026 dengan kebijakan fiskal yang lebih ekspansif.

Chief Economist Mandiri Sekuritas Rangga Cipta mengatakan defisit fiskal diprediksi sebesar 2,8% dari PDB, sedikit lebih tinggi dari 2,7% dalam anggaran. Hal ini mencerminkan pengeluaran yang lebih agresif, namun kekurangan pendapatan yang cukup besar mengingat target yang ambisius.

"Rupiah rata-rata diproyeksikan berada di level 16.800, mencerminkan depresiasi 1,8% dari 16.500 yang diperkirakan pada tahun 2025. Tekanan dari defisit transaksi berjalan yang lebih lebar dan siklus penurunan suku bunga The Fed yang lebih dangkal kemungkinan akan membatasi pelemahan Dolar," kata Rangga.

Lebih jauh, Rangga memperkirakan inflasi rata-rata diproyeksikan mencapai 2,8% (yoy) pada 2026, naik dari 1,9% pada 2025, terutama karena efek dasar yang rendah dari diskon tarif listrik tahun ini.

Dari segi suku bunga, BI Rate terminal diperkirakan sebesar 4,25%, yang menyiratkan dua kali pemotongan sebesar 25 basis poin lagi. Adapun pemotongan diprediksi terjadi pada kuartal pertama dan kuartal keempat 2026. 

Sementara, sepanjang tahun berjalan hingga 9 Desember 2025 telah naik 20,86% ke level 8.657,18. Pada perdagangan kemarin IHSG sempat menyentuh level penutupan tertinggi sepanjang masa atau all time high baru di level 8.710,69.

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Rate Turun Jadi 5,25%, IHSG Naik Menuju 7.200


Most Popular