Indeks LQ45 Dulu Dihuni Saham-Saham BUMN, Kini Jadi Lapak Saham Konglo

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Rabu, 03/12/2025 19:30 WIB
Foto: Pergerakan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indoenesia (BEI) mengungkapkan, komposisi pada saham LQ45 berubah dari yang sebelumnya diisi oleh perusahaan BUMN menjadi perusahaan swasta konglomerasi besar.

Sebagai indormasi, indeks LQ45 adalah salah satu indeks saham utama di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdiri dari 45 saham pilihan dengan likuiditas tinggi. Saham-saham yang masuk dalam indeks ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu seperti kapitalisasi pasar, frekuensi perdagangan, dan nilai transaksi.


"Jadi kalau kita lihat pak di 5 tahun terakhir, itu sebagian besar adalah BUMN dan perusahaan-perusahaan di bawah swasta pak berubah kepada perusahaan konglo," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam rapat kerja bersama Komisi XI di gedung DPR RI Jakarta, Rabu (3/12).

Namun, saat ini transaksi perdagangan saham sudah lebih merata. Tidak hanya 80 saham-saham teraktif yang masuk dalam indeks IDX80, tetapi juga saham-saham yang berada di luar indeks tersebut.

"Yang menarik adalah bahwa ternyata peningkatan hari ini pak terhadap transaksi kita, itu terjadi karena juga saham-saham yang lebih merata pak. Tidak hanya 80 saham kita teraktif, tapi di luar 80 teraktif juga sudah sangat signifikan," ungkapnya.

Sepanjang tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai rekor tertinggi atau all time high sebanyak 22 kali. Iman memandang, persepsi investor terhadap perekonomian nasional cukup baik. Hal itu tecermin dari arus modal yang masuk ke pasar modal Indonesia.

"Jadi kita bisa bayangkan bagaimana dampak daripada persepsi investor terhadap ekonomi kita ini. Dan ini juga terlihat pak menarik adalah cash flow pak," ucapnya.

Iman menjabarkan, arus modal keluar pun mereda dari sebelumnya mencapai Rp 50 triliun, kini turun menjadi Rp 30 triliun. "Dan terlihat bahwa 3 bulan terakhir ini capital inflow yang masuk," imbuhnya.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Terus Melaju, Saham Konglomerat Masih Jadi Pendorong?