Harga Saham Naik Tajam, Nusa Raya Cipta (NRCA) Buka Suara
Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) buka suara terkait peningkatan harga saham perseroan yang naik signifikan hingga perdagangan sahamnya dihentikan sementara oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Selama sebulan terakhir, harga sahamnya naik 140% ke level Rp 1.790 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi BEI, manajemen NRCAÂ mengatribusikan lonjakan harga saham dengan peningkatan kinerja Perseroan di tahun 2025. Hingga kuartal III tahun ini 2025, pendapatan Perseroan sebesar Rp2,66 triliun meningkat 4,77% dari tahun 2024 yang sebesar Rp2,53 triliun. Sementara laba tahun berjalan sebesar Rp156 miliar, atau meningkat bila dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar Rp 85 Miliar.
"Sejak IPO pada tahun 2013 sampai dengan tahun buku 2024 yang lalu, Perseroan secara konsisten membagikan dividen dengan yield yang baik," tulis manajemen, Selasa (2/12).
Selain itu, dapat juga disebabkan oleh kenaikan pipeline proyek. Sampai dengan 31 Oktober 2025, Perseroan mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp2,89 triliun, dan sisa kontrak tahun 2024 adalah sebesar Rp3,34 triliun, sehingga Total perolehan kontrak adalah sebesar Rp6,23 triliun.
"Sampai saat ini ada beberapa proyek yang masih dalam proses tender. Kami masih inline dalam mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya," ungkapnya.
Perseroan juga mencari proyek baru gedung bertingkat tinggi, seperti perhotelan, apartemen, pusat perbelanjaan, perkantoran, rumah sakit, gedung pendidikan, industri, pengerjaan struktur dan juga infrastruktur.
Sementara, untuk target kontrak tahun 2026, perseroan masih sedang dalam tahap finalisasi perencanaan bisnis. Perseroan mencari proyek baru gedung bertingkat tinggi, seperti perhotelan, apartemen, pusat perbelanjaan, perkantoran, rumah sakit, gedung pendidikan, industri, pengerjaan struktur, dan juga infrastruktur.
Sebagai informasi, perseroan bersama dengan Jasa Marga, Adhi Karya, Pembangunan Perumahan, Wijaya Karya, dan Subang Sejahtera mendirikan PT Jasa Marga Akses Patimban (JAP), dalam rangka pengusahaan ruas tol akses Patimban. Perseroan memiliki investasi sebesar 22% di JAP.
(fsd/fsd)[Gambas:Video CNBC]