6 Photos
Potret Momen Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2025
Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 bertajuk Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan.
Bank Indonesia (BI) menggelar Pertemuan Tahunan BI (PTBI) 2025 bertema “Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan” di Grha Bhasvara Icchana, kompleks kantor pusat BI, Jakarta, Jumat (28/11/2025) malam. Acara tahunan ini menjadi ajang penyampaian arah kebijakan dan penguatan sinergi ekonomi nasional. (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)
PTBI 2025 yang merupakan forum strategis untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan, prospek, dan arah bauran kebijakan Bank Indonesia ini dihadiri langsung Presiden RI Prabowo Subianto. Acara juga dihadiri pimpinan dan anggota MPR, DPR dan DPD RI, Pimpinan Lembaga Negara, Duta Besar negara sahabat, Menteri Kabinet Merah Putih, Ketua OJK dan LPS, dan lembaga terkait lainnya. (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)
Disela acara, Bank Indonesia memberikan penghargaan TPID Award, Championship TP2DD dan BI Awards 2025 kepada mitra strategis acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2025. (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan risiko ekonomi 2026 telah terkendali sejak akhir 2025 sehingga prospek pertumbuhan tahun depan positif. Ia menilai konsumsi masyarakat tetap kuat, tercermin dari Mandiri Spending Index yang naik menjadi 312,8 pada November. Investasi juga tumbuh dengan realisasi Rp1.434 triliun hingga September, sementara belanja negara mencapai Rp1.109 triliun untuk menjaga daya beli. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan lima area sinergi yang diperlukan untuk memperkuat transformasi struktur ekonomi nasional, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berdaya tahan yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)
Perry menekankan pentingnya stabilitas sebagai pilar utama dalam lima sinergi ekonomi, termasuk penguatan pembiayaan, pasar keuangan, percepatan ekonomi digital, serta kerja sama investasi dan perdagangan. Ia juga menyebut Sumitronomics, gagasan Prof. Sumitro Djojohadikusumo yang berfokus pada tiga pilar: pertumbuhan tinggi, pemerataan manfaat pembangunan, dan stabilitas nasional yang dinamis. (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto melontarkan pujian kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Menurut Prabowo, paparan Airlangga dan Perry menjanjikan dan menenangkan di tengah tantangan global yang penuh ketidakpastian, di mana terjadi perang dagang dan perang ekonomi. (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)
"Terjadi persaingan keras untuk hegemoni global, di mana di tengah tanda-tanda optimis bahwa konflik peperangan besar sudah bisa keliatan ada tanda-tanda dapat diselesaikan muncul juga kondisi-kondisi ketegangan di tempat lain," ujar Prabowo. "Jadi di tengah ini semua kondisi perekonomian kita yang tadi dipresentasikan oleh menko perekonomian dan gubernur BI saya kira cukup memberi suatu rasa optimisme bagi kita sekalian," lanjut Menteri Pertahanan periode 2019-2024 itu. (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)