Clipan Finance Kena Serangan Siber, Pembayaran Kredit Terganggu
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten perusahaan pembiayaan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) melaporkan telah mengalami serangan siber pada Rabu, (26/11/2025).
Sebagai langkah antisipasi, CFIN melakukan temporary switch terhadap beberapa sistem internal. Kebijakan ini menyebabkan terganggunya layanan kepada debitur serta berdampak pada sebagian kegiatan operasional perusahaan.
"Anggota Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) Perseroan telah bekerja sama dengan pihak terkait (authorities) untuk mengidentifikasi area teknis yang memerlukan penyesuaian dan saat ini tengah melakukan proses stabilisasi dilakukan sistem," sebagaimana dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Jumat, (28/11/2025).
Perseroan menegaskan bahwa langkah pemulihan tengah dijalankan secara real-time guna meminimalkan potensi gangguan terhadap layanan utama. Upaya ini diharapkan dapat memulihkan seluruh sistem dan memastikan keamanan data serta kelancaran operasi perusahaan.
Seiring dengan pemberitaan ini, saham CFIN telah turun 0,61% ke level Rp328 pada pembukaan perdagangan hari ini. Sementara kapitalisasi pasarnya mencapai Rp1,28 triliun.
Dari sisi kinerja, salah satu portofolio saham investor kawakan Lo Kheng Hong ini pada kuartal III-2025 melaporkan kinerja labanya mencapai Rp135,65 miliar. Nilai tersebut turun 15,56 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp160,66 miliar.
Dengan hasil tersebut, laba per saham juga ikut turun menjadi Rp34,05 dari sebelumnya Rp40,32. Sementara total pendapatan mencapai Rp1,22 triliun, turun 10,29 persen dari posisi sama tahun lalu Rp1,36 triliun.
Sementara pembiayaan konsumen mencapai Rp896,12 miliar, merosot dari Rp987,84 miliar. Pendapatan lainnya Rp265,02 miliar, turun dari Rp308,2 miliar. Jumlah beban Rp1,06 triliun, juga turun 7,82 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp1,15 triliun.
(ayh/ayh)[Gambas:Video CNBC]