MARKET DATA

Bursa Asia Dibuka Beragak, Pelaku Pasar Fokus Cerna Data Ekonomi

Redaksi,  CNBC Indonesia
28 November 2025 08:50
papan saham elektronik yang menunjukkan kerugian awal indeks Nikkei 225 Jepang di sebuah perusahaan sekuritas, Kamis, 3/4/2025 di Tokyo..(AP Photo/Shuji Kajiyama)
Foto: AP/Shuji Kajiyama

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar Asia-Pasifik diperdagangkan beragam pada hari Jumat setelah saham berjangka AS tetap stagnan selama Hari Thanksgiving, membuat Nasdaq Composite diprediksi akan mengakhiri tren kenaikan tujuh bulan berturut-turut.

Adapun para pedagang di Asia akan mencermati data ekonomi terbaru, termasuk data inflasi Tokyo, indikator utama tren harga Jepang secara keseluruhan.

Investor juga akan memantau PDB India untuk kuartal kedua fiskalnya hingga September, nanti.

Indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir tipis, sementara Topix yang berbasis luas naik 0,18%. Kospi Korea Selatan turun 0,9%, dan Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 3,05%.

Enchem, produsen bahan baterai yang terdaftar di Kosdaq, melonjak sekitar 14% setelah media Korea Selatan melaporkan telah memenangkan pesanan dari produsen baterai Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Limited, atau CATL.

LG Energy Solution merosot lebih dari 5%, menjadikannya perusahaan dengan penurunan terbesar di Kospi setelah induk perusahaan, LG Chem, mengatakan akan mengurangi kepemilikan sahamnya menjadi sekitar 70% dari level saat ini yang hampir 80%, untuk meningkatkan imbal hasil bagi pemegang saham.

S&P/ASX 200 Australia mengawali hari dengan kenaikan 0,16%. Harga indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada di 25.935, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 25.945,93.

Semalam di AS, ketiga indeks utama hampir tidak berubah. Indeks berjangka Dow Jones Industrial Average hanya naik 10 poin. Indeks berjangka S&P 500 dan Nasdaq-100 diperdagangkan tepat di atas garis datar.

Saham-saham diperkirakan akan mengalami penurunan bulan ini ketika perdagangan dilanjutkan pada hari Jumat. Penurunan saham teknologi telah membebani indeks-indeks utama pada bulan November, karena keraguan beredar seputar profitabilitas perusahaan-perusahaan AI di masa depan.

Namun, beberapa investor berharap bahwa penurunan bulan ini akan menandakan reli akhir tahun untuk indeks-indeks utama, karena mereka mulai membeli saham-saham yang telah terpukul dengan valuasi yang lebih menarik.

Pasar saham AS ditutup pada hari Kamis untuk Hari Thanksgiving. Pasar saham akan tutup lebih awal pada pukul 13.00 ET pada hari Jumat.

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Tunggu Data Penting dari Korea & Jepang, Bursa Asia Hijau


Most Popular