Investasi Emas Vs Perak, Kamu Pilih yang Mana?
Jakarta, CNBC Indonesia — Investasi merupakan strategi keuangan yang dapat menjaga dana dari penurunan nilai karena inflasi. Investasi pada instrumen emas maupun perak menguntungkan. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan khas.
Dalam beberapa tahun terakhir bisa dibilang menjadi tahun yang gemilang bagi investor emas. Harga-nya beberapa kali menembus rekor sepanjang masa.
Emas menjadi salah satu aset hedging atau lindung nilai untuk disimpan jangka panjang sebagai safe haven.
Jika Anda membeli emas 10 tahun yang lalu, dan tidak menjualnya hingga saat ini, keuntungan yang didapatkan cukup fantastis.
Sebagai informasi saja, harga emas Antam pada satu dekade lalu masih berada di harga Rp547.000 per gram. Jika dibandingkan dengan harga saat ini lebih dari empat kali lipat.
Pada perdagangan hari ini Kamis (27/11/2025) hingga pukul 06.10 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,08% di posisi US$4.167,68 per troy ons. Sementara harga emas Logam Mulia produksi PT Antam Tbk naik saat ini mencapai Rp 2,4Â juta per gram.
Sementara itu, logam lainnya seperti perak juga menyimpan peluang keuntungan yang menarik. Harga perak (XAG) di pasar spot pada penutupan perdagangan Rabu (26/11/2025), melesat 3,78% di level US$53,35 per troy ons.
Sebagai informasi, perak selain untuk perhiasan, saat ini juga memiliki peran yang sangat dan semakin sentral penting untuk industri elektronik. Hal ini akan menjadi daya dorong peningkatan permintaan global dalam beberapa tahun ke depan.
Sejumlah negara pun diuntungkan dengan posisinya sebagai penghasil perak di tengah prospek penguatan harga dan permintaan yang naik.
Meksiko tetap menjadi negara penghasil perak terbesar di dunia, dengan total produksi mencapai 202,2 juta ons, atau hampir seperempat dari pasokan global. Dominasi ini didukung oleh sejarah panjang pertambangan perak di negara tersebut, kekayaan cadangan alam, serta aktivitas industri tambangnya yang tinggi.
Saat ini, proyek-proyek seperti proyek Panuco milik Vizsla Silver Corp yang terletak di barat laut Meksiko menunjukkan besarnya potensi negara tersebut. Hanya dari proyek Panuco saja, diperkirakan terdapat cadangan perak sebesar 201,4 juta ons.
Di posisi kedua, China mencatatkan produksi sebesar 109,3 juta ons, disusul oleh Peru yang tidak jauh tertinggal dengan 107,1 juta ons di posisi ketiga.
Setelah Peru, kawasan Amerika Selatan juga menyumbang produsen perak utama lainnya, yakni Chili dengan 52,0 juta ons dan Bolivia dengan 42,6 juta ons, yang melengkapi daftar lima besar produsen perak global.
(mkh/mkh)[Gambas:Video CNBC]