MARKET DATA

IHSG Pangkas Koreksi, Asing Banyak Masuk ke Sini

Romys Binekasri,  CNBC Indonesia
27 November 2025 13:57
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memangkas koreksi pada awal perdagangan sesi 2. Pada akhir sesi 1 IHSG kembali ke level 8.500-an pada akhir sesi 1 perdagangan hari ini, Kamis (27/11/2025).

Indeks turun 0,52% atau 44,71 poin ke level 8.557,42 hingga akhir jeda makan siang. Sebanyak 369 saham turun, 304 naik, 283 tidak bergerak.

Nilai transaksi mencapai Rp 16,33 triliun, melibatkan 30,56 miliar saham dalam 1,81 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar turun menjadi Rp 15.674 triliun.

Separuh perdagangan hari ini, investor asing mencatat aksi beli bersih sebesar Rp 59,2 miliar. Berdasarkan data perdagangan, transaksi beli asing mencapai Rp 3,7 triliun dan penjualan mencapai Rp 3,6 triliun.

Artinya, masih ada minat asing masuk ke pasar saham Tanah Air meskipun terjadi tekanan di sejumlah saham big caps masih terjadi.

Tercatat, sejumlah saham Prajogo Pangestu mulai kembali bergerak. Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) memimpin penguatan (11,3%) dan diikuti oleh Chandra Daya Investasi (CDIA) 7,33%.

Pada sisi pembelian asing (Top Foreign Buy), saham yang paling banyak dibeli asing adalah CUAN dengan total volume sebesar 34,6 juta lembar dan nilai transaksi sebesar Rp 91,9 miliar.

Di urutan berikutnya, terdapat saham FILM dengan pembelian asing sebanyak 11 juta lembar dan nilai transaksi Rp 86,5 miliar. Selanjutnya, investor asing juga melakukan pembelian besar pada saham BBYB dengan volume mencapai 159,2 juta lembar dan nilai Rp 77,7 miliar. Kemudian disusul saham CDIA, yang dibeli sebanyak 36,2 juta lembar dengan nilai transaksi Rp 74,3 miliar.

Saham BRPT juga menjadi sasaran asing dengan volume 13,9 juta lembar dan nilai Rp 50,3 miliar. Selanjutnya, saham RATU dibeli sebesar 4 juta lembar dengan nilai Rp 48,5 miliar, diikuti oleh saham PTRO dengan pembelian 4,3 juta lembar senilai Rp 43,4 miliar.

Pada posisi berikutnya, ada saham ASII tercatat dibeli asing sebanyak 5 juta lembar dengan nilai transaksi Rp 32,3 miliar. Kemudian saham ICBP dibeli sebesar 3,2 juta lembar senilai Rp 27,5 miliar, dan terakhir saham COIN dengan volume pembelian 7,2 juta lembar dan nilai Rp 26 miliar.

Sementara itu, pada sisi penjualan asing (Top Foreign Sell), saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing adalah BUMI dengan volume mencapai 1,8 miliar lembar dan nilai penjualan sebesar Rp 456,8 miliar.

Di posisi kedua, terdapat saham BBRI yang dilepas dengan volume 31,8 juta lembar dan nilai Rp 119,9 miliar. Kemudian, saham BMRI juga mengalami tekanan jual dari asing dengan volume 21 juta lembar senilai Rp 102,5 miliar.

Selain itu, saham perbankan BBCA juga tercatat dijual asing sebanyak 10,3 juta lembar dengan nilai transaksi Rp 85,8 miliar, diikuti oleh saham RAJA yang dilepas sebesar 8 juta lembar dengan nilai Rp 55,2 miliar. Saham INET juga mengalami penjualan asing dengan volume 82,4 juta lembar senilai Rp 54,4 miliar.

Kemudian, asing melepas saham DEWA sebesar 114,7 juta lembar dengan nilai Rp 49,6 miliar, disusul saham TLKM yang dijual sebanyak 8,5 juta lembar senilai Rp 30,8 miliar.

Pada posisi berikutnya, saham KLBF dijual asing sebanyak 15,4 juta lembar dengan nilai Rp 19,1 miliar, dan terakhir saham GOTO dilepas asing sebesar 236,5 juta lembar dengan nilai transaksi Rp 15,1 miliar.

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Masih Koreksi, Aksi Asing Buang Barang Menciut


Most Popular