Rights Issue CSIS Ditunda, Bos Besar Buka-Bukaan Soal Alasannya

ayh, CNBC Indonesia
Rabu, 26/11/2025 10:20 WIB
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/9/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten furniture PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) menyampaikan bahwa jadwal pelaksanaan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau rights issue akan direvisi.

Direktur Utama CSIS, Tjoea Aubintoro dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti dikutip Rabu (26/11) menjelaskan bahwa perubahan ini dilakukan karena perseroan masih menunggu terbitnya Surat Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Pernyataan Pendaftaran PMHMETD I.

Dalam dokumen CSIS yang sebelumnya disampaikan pada 31 Oktober 2025, CSIS telah memberikan uraian rencana aksi korporasi tersebut. Namun seluruh tahapan dan tanggal pelaksanaan PMHMETD I kini harus disesuaikan kembali setelah perseroan menerima pernyataan efektif dari OJK.


Tjoea menegaskan bahwa revisi jadwal ini tak menimbulkan dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha perseroan. Emiten juga memastikan akan mengumumkan jadwal terbaru sesuai ketentuan yang berlaku serta menyampaikan keterbukaan informasi lanjutan apabila terdapat perkembangan berikutnya.

Pada perdagangan hari Selasa (25/11) saham CSIS ambles 7,6 persen ke level Rp 460 per saham. Dalam sebulan terakhir terbang 112 persen dari Rp 216 pada 27 Oktober 2025. Sedangkan jika ditarik enam bulan terakhir sahamnya sudah melesat 566 persen dari harga Rp 69 pada 26 Mei 2025.

Secara tahunan (YTD) saham CSIS naik 547 persen dari harga Rp 71 pada awal Januari 2025. Sebagai informasi Cahayasakti Investindo Sukses merancang right issue 1,04 miliar lembar. dengan nominal Rp 100 per saham. Rencana itu, telah mendapat restu dari para pemodal.


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bukan Sekedar Right Issue Jumbo, Saham Ini Diam-diam Tancap Gas