Rupiah Ditutup Stagnan, Dolar AS Bertahan di Level Rp16.690

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
Senin, 24/11/2025 15:09 WIB
Foto: Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah ditutup stagnan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Melansir data Refinitiv, rupiah ditutup di level Rp16.690/US$ pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (24/11/2025) atau tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan posisi penutupan pada perdagangan sesi sebelumnya.


Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di rentang level Rp16.690/US$ hingga Rp16.715/US$.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB terpantau tengah mengalami penguatan tipis 0,06% di level 100,236.

Sentimen eksternal masih menjadi katalis yang mempengaruhi pergerakan rupiah pada perdagangan pertama pekan ini. Dolar AS menguat setelah investor terus mencermati arah kebijakan moneter Bank Sentral AS (The Fed). Indeks dolar AS mempertahankan posisi mendekati level tertingginya dalam enam bulan, seiring proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed yang masih berfluktuasi.

Pernyataan Presiden The Fed New York, John Williams, menjadi salah satu pemicu pergerakan pasar.

Williams menyebut bahwa pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat masih mungkin dilakukan, terutama karena pelemahan pasar tenaga kerja kini dinilai menjadi risiko yang lebih besar ketimbang inflasi yang masih berada di atas target.

Hal ini mendorong ekspektasi pelaku pasar, di mana probabilitas penurunan suku bunga 25 basis poin pada Desember naik menjadi sekitar 69%, melonjak dari 44% pada pekan sebelumnya.

Namun, pandangan internal The Fed masih terbelah. Presiden The Fed Boston, Susan Collins, menegaskan bahwa ia belum mengambil keputusan terkait langkah pemotongan suku bunga pada pertemuan mendatang. Ketidakselarasan komentar pejabat The Fed membuat volatilitas dolar tetap tinggi.

Penguatan indeks dolar AS menunjukkan bahwa pelaku pasar kembali memburu aset berdenominasi dolar, sehingga membuat tekanan terhadap pergerakan mata uang emerging markets, termasuk rupiah.


(evw/evw)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Melemah, Tembus Rp 16.730 Per Dolar AS