DADA Buka Suara Soal Kantor Pusat di Warung Kelontong
Jakarta, CNBC Indonesia — PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) memberikan klarifikasi mengenai informasi beredar soal kantor pusat yang berlokasi di warung kelontong.
Perusahaan menyebut bahwa informasi mengenai hal tersebut tidak benar. "PT Diamond Citra Propertindo Tbk berlokasi di area komersial Dave Lantai GF, yaitu area komersial yang juga dibangun dan dikembangkan oleh Perseroan (DADA). Dengan demikian, tidak benar bahwa kantor Perseroan berada di warung kelontong sebagaimana diberitakan," tulis Direktur Bayu Setiawan melalui keterbukaan informasi, Jumat (21/11/2025).
Dalam keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia meminta foto kondisi terkini dari lokasi kantor Diamond Citra. Manajemen memberikan satu foto kantor tampak depan yang berada di dalam Dave Apartment.
DADA menjelaskan bahwa saat ini kantor Perseroan berlokasi di Dave Apartment, Jalan Palakali, Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
"Alamat tersebut juga merupakan alamat yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dan digunakan Perseroan dalam menjalankan kegiatan operasional," tulis Bayu.
Adapun DADA menjadi sorotan setelah saham tersebut digoreng habis-habisan oleh rumor bahwa perusahaan akan diakuisisi oleh raksasa investasi Amerika Serikat, The Vanguard Group. Di tengah informasi tidak berdasar itu, saham DADA dihembuskan berpotensi terbang ke Rp230.000 apabila aksi akuisisi benar-benar terjadi.
Saham DADA pun melonjak drastis. Dari level 9 pada awal tahun lompat ke 33 pada awal September 2025. Lalu bertengger di 147 pada awal Oktober 2025 dan bahkan sempat menutup perdagangan di level 178 pada 8 Oktober 2025.
Akan tetapi di tengah kenaikan harga saham DADA, pengendali perlahan malah keluar, membuat komposisi pemegang saham DADA kini hampir sepenuhnya dikuasai ritel.
Per 31 Juli 2025, PT Karya Permata Inovasi Indonesia, selaku pengendali merupakan pemegang 4.922.137.600 saham DADA atau 66,23%. Namun setelah harga naik kencang, per 31 Oktober 2025, perusahaan hanya memiliki 2.200.000.000 saham atau 29,6%.
Ritel tercatat memiliki 70,4% saham DADA yang kini tidak bergerak di level 50 sejak satu bulan terakhir.
(mkh/mkh)