Pembiayaan Bank Mega Syariah Naik 26% per Oktober 2025

mkh, CNBC Indonesia
Kamis, 20/11/2025 19:50 WIB
Foto: PT Bank Mega Syariah memberikan layanan istimewa kepada para nasabah setia dalam menyambut Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) 2024 di Kantor Cabang Utama (KCU) Bank Mega Syariah, Jalan Rasuna Said Kav. 12, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024). Seluruh jajaran direksi turun langsung melayani nasabah dan mendengarkan masukan secara langsung, sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan serta mempererat hubungan antara bank dan nasabah. (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Mega Syariah mencatat Rapor positif hingga bulan Oktober tahun 2025 di tengah kondisi ekonomi nasional yang semakin penuh tantangan. Hal ini tercermin dari sejumlah pos keuangan yang mencatat pertumbuhan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Dari segi bisnis, penyaluran pembiayaan, Bank Mega Syariah mencatat total pembiayaan sebesar lebih dari Rp9,19 triliun pada Oktober 2025, atau tumbuh sekitar 25,8% dibandingkan Oktober 2024.

Peningkatan pembiayaan utamanya didorong oleh keberhasilan bank memperluas portofolio pembiayaan, khususnya pada segmen Syariah Card yang tumbuh 114% (yoy).


Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah Hanie Dewita mengatakan Bank Mega Syariah menjalankan strategi bisnis yang menitik beratkan pada pertumbuhan pembiayaan yang berkualitas dan berkelanjutan.

Pendekatan ini diwujudkan melalui strategi business-to-business-to-consumer (B2B2C) dengan menggarap pasar lembaga pendidikan dan kesehatan untuk menjaring dana institusi sekaligus individu di dalam ekosistem tersebut.

"Bank terus melakukan penguatan manajemen risiko, menjaga kualitas aset tetap, serta memperluas jangkauan nasabah lewat pengembangan produk dan layanan yang semakin kompetitif. Dengan langkah ini, Bank Mega Syariah berupaya meningkatkan ketahanan bisnisnya agar tetap stabil di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah," ungkap Hanie, dikutip Kamis (20/11/2025).

Sementara itu, dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada Oktober 2025 mencapai sekitar Rp12,28 triliun, atau meningkat sekitar 16,9% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hanie Dewita mengatakan upaya peningkatan DPK dilakukan melalui berbagai inovasi produk dan optimalisasi layanan digital. Misalnya program Tabungan Mesya Berkah yang memberikan hadiah dan reward menarik.

Selain itu, bagi nasabah yang berorientasi pada perencanaan keuangan jangka panjang, Bank Mega Syariah menawarkan Tabungan Mesya Berkah Rencana Sesukanya dengan tingkat imbal hasil yang kompetitif.

"Tren penurunan suku bunga menjadi tantangan tersendiri bagi perbankan khususnya dalam hal pengumpulan dana. Meski demikian, kami terus berupaya mengoptimalkan strategi penghimpunan DPK melalui inovasi produk, penguatan layanan digital, dan penawaran program-program menarik bagi nasabah, sehingga pertumbuhan dapat tetap terjaga secara berkelanjutan," ujar Hanie.

Sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan dan peningkatan DPK tersebut, total aset Bank Mega Syariah turut mengalami kenaikan menjadi Rp17,59 triliun.

Dari sisi profitabilitas, bank mencatat laba sebelum pajak sebesar lebih dari Rp 201 miliar, tumbuh sekitar 2,9% yoy. "Dengan raihan positif di sepanjang tahun ini, Bank Mega Syariah optimistis dapat membukukan rapor positif hingga akhir tahun 2025," pungkas Hanie.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sempat Cetak ATH Baru, IHSG Ditutup Melemah ke Level 8.271