MARKET DATA

Putera Sampoerna Lepas SGRO Rp 9,4 T ke Perusahaan Korea

Tim Redaksi,  CNBC Indonesia
20 November 2025 07:00
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Emiten sawit milik taipan Putera Sampoerna, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) tercatat ditransaksikan senilai Rp 9,44 triliun di pasar negosiasi kemarin, Rabu (19/11/2025). Diketahui sebanyak 1,19 miliar saham SGRO berpindah tangan di harga Rp 7.903 per saham.

Ada dua broker yang memfasilitasi penjualan, yakni CGS-CIMB Sekuritas Indonesia dan Maybank Sekuritas Indonesia. Sebanyak 953,5 juta saham berpindah tangan difasilitasi oleh CGS-CIMB, sedangkan Maybang Sekuritas 241,6 juta. Pihak pembeli menggunakan broker Mandiri Sekuritas. 

Adapun pemegang saham utama SGRO adalah Twinwood Family yang dikendalikan oleh Putera Sampoerna. Twinwood diketahui menggenggam 1,19 miliar saham SGRO atau setara kepemilikan 65,72%.

Mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia, Twinwood membagi dua rekening pemegang efek, yakni BUT Deutche Bank AG (241,6 juta saham) dan PT Bank HSBC Indonesia (953,5 juta saham).

"Pengambilalihan saham Perseroan milik Twinwood Family Holdings Limited oleh AGPA Pte. Ltd. (anak perusahaan dari POSCO International Corporation)," tulis manajemen AGRO melalui keterbukaan informasi, Kamis (20/11/2025).

"Kami sangat bersyukur karena telah menemukan rumah baru bagi SGRO. Kami yakin, pemilik baru akan menjadi rumah yang baik bagi para pegawai dan membawa SGRO pada prospek pertumbuhan bisnis yang lebih baik ke depan," ujar Presiden Direktur Grup Sampoerna Bambang Sulistyo di Jakarta, Kamis (20/11).

Bambang menjelaskan, banyak investor dari dalam dan luar negeri yang tertarik terhadap industri kelapa sawit di Indonesia. Namun, pihaknya meyakini POSCO International merupakan pemilik baru yang paling tepat dalam melanjutkan tren positif kinerja SGRO ke depan, dan mampu memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan, melalui pengalaman dan komitmennya pada industri kelapa sawit di Indonesia.

POSCO International adalah perusahaan global asal Korea Selatan yang merupakan bagian dari POSCO Group. Perusahaan ini bergerak di berbagai bidang, di antaranya perdagangan, energi, baja, dan agribisnis.

Di Indonesia, POSCO Grup aktif di berbagai sektor, antara lain PT Krakatau POSCO, pabrik baja terintegrasi di Cilegon, perusahaan joint venture dengan PT Krakatau Steel yang dibentuk untuk merevitalisasi industri baja Indonesia. Selain itu, POSCO terlibat dalam sektor energi melalui kerjasama dengan konsorsium Pertamina Hulu Energi North East Java.

Jejaknya di industri sawit Indonesia dimulai dengan mengembangkan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Papua Selatan pada 2011 melalui PT Bio Inti Agrindo dan mengoperasikan tiga pabrik pengolahan minyak kelapa sawit yang memproduksi 210 ribu ton minyak sawit per tahun. POSCO International juga memiliki pabrik penyulingan minyak sawit di Balikpapan, Kalimantan Timur dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun.

Sementara itu saham SGRO melesat menyentuh batas auto rejection atas (ARA) setelah adanya transaksi jumbo di pasar negosiasi.

Pada perdagangan sesi pertama saham SGRO melesat 19,92% ke Rp7.225 per saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 13,14 triliun. Adapun total transaksi saham SGRO mencapai Rp 181,84 miliar.

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lanjut Ngegas, 7 Saham Cuan Besar


Most Popular