MARKET DATA

Microsoft & Nvidia Mau Investasi Rp502,05 T ke Perusahaan AI Ini

Mentari Puspadini,  CNBC Indonesia
20 November 2025 07:40
NVIDIA. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo/File Photo)
Foto: NVIDIA. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo/File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia — Microsoft dan Nvidia berencana berinvestasi di Anthropic dalam kemitraan baru yang mencakup komitmen senilai US$30 miliar atau sekitar Rp502.05 triliun dari perusahaan pendiri layanan AI Claude.

Langkah ini menjadi salah satu kesepakatan besar terbaru yang semakin merekatkan hubungan para pemain utama industri kecerdasan buatan.

Melansir Reuters, Kamis (20/11/2025), Nvidia akan menggelontorkan hingga US$10 miliar ke Anthropic, sementara Microsoft menyiapkan hingga US$5 miliar, menurut pernyataan bersama pada Selasa. Sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan kedua perusahaan akan berpartisipasi dalam putaran pendanaan Anthropic berikutnya.

Pengumuman ini menegaskan tingginya kebutuhan daya komputasi di industri AI seiring perusahaan berlomba mengembangkan sistem yang mampu menyaingi kecerdasan manusia. Kesepakatan itu juga membuat Microsoft, pendukung utama OpenAI, serta Nvidia, pemasok chip AI terkemuka, semakin terikat dengan salah satu pesaing terbesar pembuat ChatGPT tersebut.

"Kami akan semakin menjadi pelanggan satu sama lain. Kami akan menggunakan model Anthropic, mereka akan menggunakan infrastruktur kami, dan kami akan masuk pasar bersama," kata CEO Microsoft Satya Nadella dalam sebuah video. Ia menambahkan bahwa OpenAI "tetap menjadi mitra penting" bagi Microsoft.

Langkah ini muncul beberapa pekan setelah OpenAI mengumumkan restrukturisasi besar yang membuatnya semakin menjauh dari akar nirlaba, memberi fleksibilitas operasional dan finansial lebih besar. Startup itu kemudian mengumumkan kesepakatan senilai US$38 miliar untuk membeli layanan cloud Amazon demi mengurangi ketergantungan pada Microsoft.

CEO OpenAI Sam Altman sebelumnya menyatakan pihaknya berkomitmen menggelontorkan US$1,4 triliun untuk membangun sumber daya komputasi sebesar 30 gigawatt, jumlah yang setara untuk menyuplai listrik bagi sekitar 25 juta rumah di AS. Namun, tiga tahun setelah debut ChatGPT, investor makin waspada bahwa euforia AI bisa melampaui fundamental bisnis.

Sejumlah pemimpin industri juga menyoroti risiko gelembung yang muncul dari kesepakatan melingkar, ketika satu perusahaan menopang pendapatan mitranya. "Fitur utama dari kemitraan ini adalah mengurangi ketergantungan ekonomi AI terhadap OpenAI," kata analis D.A. Davidson Gil Luria.

"Microsoft memutuskan untuk tidak bergantung pada satu perusahaan model frontier saja. Nvidia juga sebelumnya tergantung pada kesuksesan OpenAI dan kini membantu menciptakan permintaan yang lebih luas," lanjutnya.

Didirikan pada 2021 oleh mantan staf OpenAI, Anthropic kini menjadi pesaing utama pembuat ChatGPT setelah meraih valuasi US$183 miliar berkat adopsi kuat dari pelanggan korporasi. Reuters melaporkan bulan lalu bahwa Anthropic memperkirakan pendapatan tahunan dapat lebih dari dua kali lipat hingga mencapai sekitar US$26 miliar tahun depan.

Anthropic kini memiliki lebih dari 300.000 pelanggan bisnis dan korporasi. Sebagai bagian dari kesepakatan terbaru, Anthropic akan bekerja sama dengan Nvidia untuk mengembangkan chip dan model guna meningkatkan performa, serta berkomitmen menyediakan hingga 1 gigawatt komputasi menggunakan Grace Blackwell dan Vera Rubin.

Pelaku industri memperkirakan 1 gigawatt komputasi AI dapat menelan biaya antara US$20 miliar hingga US$25 miliar. Microsoft juga akan menyediakan akses model Claude terbaru kepada pelanggan Azure AI Foundry, menjadikan Claude satu-satunya model frontier yang tersedia di tiga penyedia cloud utama.

Amazon tetap menjadi penyedia cloud utama dan mitra pelatihan Anthropic. "Investasi ini mencerminkan bagaimana industri AI semakin terkonsolidasi pada segelintir pemain kunci," ujar analis eMarketer Jacob Bourne.

 


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar Menunggu Nvidia, S&P 500 Cetak Rekor Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular