BI Guyur Likuiditas Rp 404,6 T ke Bank, Ini Penerima Paling Banyak

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 19/11/2025 14:44 WIB
Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan November 2025. (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia — Bank Indonesia melaporkan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) telah membantu likuiditas perbankan sebesar Rp 404,6 triliun. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa bank pelat mendapatkan insentif paling besar, yakni Rp 179,4 triliun. Lalu Bank umum swasta Rp 179,19 triliun, bank pembangunan daerah (BPD) Rp 39,3 triliun, dan kantor cabang bank asing (KCBA) Rp 6 triliun. 

Sebagai informasi, insentif KLM diberikan oleh BI untuk memacu pertumbuhan kredit demi menggerakkan aktivitas ekonomi. Bank yang menyalurkan kredit pada sektor-sektor prioritas dan produktif akan mendapat fasilitas stimulus itu.


"KLM mendorong kredit perbankan," kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 November 2025, Rabu (19/11/2025).


Adapun sektor prioritas yang dimaksud adalah pertanian, perdagangan, real estate, perumahan rakyat, konsumsi, transportasi, ekonomi kreatif, UMKM, ultra mikro, dan ekonomi hijau.

Insentif ini berupa pemotongan setoran Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah yang wajib disetorkan secara rata-rata k BI. Besaran total insentif paling besar adalah 5%. 

Dengan demikian bank yang memenuhi ketentuan KLM akan mendapatkan pengurangan giro wajib minimum (GWM) yang lebih besar. 


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekonomi RI Q3-2025 Melambat, Konsumsi Belum Pulih