Saham Emiten Properti PURI ARB, Investor Jumbo Malah Borong
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten properti PT Puri Global Sukses Tbk (PURI) kembali menjadi perhatian pasar setelah mengalami koreksi dua hari berturut-turut dan menyentuh batas Auto Reject Bawah (ARB). Koreksi ini terjadi setelah saham PURI sebelumnya melonjak hingga 478% dalam waktu singkat, mendorong sebagian investor ritel melakukan aksi profit taking.
Meski demikian, data perdagangan justru menunjukkan sinyal berbeda dari pelaku pasar berkategori institusi. Broker Erdhika Elit Sekuritas (AO), yang sejak fase awal kenaikan menjadi salah satu motor penggerak likuiditas PURI, tercatat masih aktif melakukan akumulasi selama periode koreksi tersebut.
Menurut risetnya, pola transaksi ini memperlihatkan pembelian dari pihak berkekuatan modal besar (strong hands), bukan keinginan keluar dari pasar. Melihat hal ini, setelah terjadinya koreksi wajar, sangat memungkinkan bagi saham PURI untuk kembali melanjutkan kenaikan harganya, mengingat dalam waktu dekat, beredar rencana perseroan yang tengah mempersiapkan aksi korporasi Right Issue, seperti dikutip Rabu (19/11/2025).
Jika dilihat transaksi pada Broker Summary, Ketika saham sedang ARB namun broker pengendali masih tercatat sebagai net buyer, ini biasanya mengindikasikan optimisme terhadap prospek jangka menengah perusahaan. Bukan pola distribusi, melainkan perpindahan saham dari tangan ritel kepada pelaku pasar institusi.
Data juga menunjukkan adanya pergeseran kepemilikan dari investor asing ke investor lokal, sebuah pola yang sering dikaitkan dengan persiapan aksi korporasi atau strategi ekspansi bisnis.
Sejumlah spekulasi mencakup rencana aksi korporasi, penguatan modal, hingga peluang keterlibatan dalam proyek berskala besar membuat pelaku pasar menilai langkah-langkah tersebut bisa menjadi katalis penting bagi pertumbuhan bisnis PURI dalam jangka menengah.
Manajemen PURI sebelumnya telah mengumumkan tiga proyek strategis dengan total nilai Rp880 miliar, terdiri dari, Monde City Phase II - Rp 280 miliar, Monde Raffle Business District - Rp 100 miliar dan Tembesi Landed Residential - Rp 500 miliar.
Proyek-proyek ini diharapkan memperkuat arus kas dan mendongkrak pendapatan perusahaan secara signifikan. Pada 2025, perseroan menargetkan peningkatan pendapatan hingga 837,52%, dari Rp15,12 miliar menjadi Rp141,78 miliar.
Selain itu, PURI juga sedang menjajaki peluang untuk memperluas usahanya sejalan dengan arah pembangunan kota Batam, termasuk potensi keterlibatan dalam pengembangan kawasan yang terkait Proyek Strategis Nasional (PSN).
Langkah ini dipandang sebagai strategi ekspansif jangka menengah yang akan memperkuat portofolio bisnis perusahaan. Pelaku pasar melihat momentum ini sebagai titik balik penting bagi perjalanan PURI di bursa.
(ayh/ayh)