Warren Buffett Borong Alphabet Rp82 T, Saham Melonjak Hampir 6%

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Selasa, 18/11/2025 09:40 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia — Saham Alphabet melonjak hampir 6% ke rekor tertinggi pada Senin setelah keputusan perusahaan investasi milik Warren Buffett, Berkshire Hathaway membeli 17,85 juta saham Alphabet senilai sekitar US$4,93 miliar atau sekitar Rp82.47 triliun.

Melansir Reuters, pembelian itu menjadi salah satu investasi besar terakhir era Warren Buffett dan menandai langkah langka Berkshire yang selama ini dikenal enggan masuk ke sektor teknologi. Buffett selama bertahun-tahun membandingkan Apple sebagai perusahaan produk konsumen.

"Pembelian saham perusahaan teknologi ini mungkin menunjukkan perubahan pola pikir di Berkshire, meski tidak sepenuhnya lepas dari model investasi bernilai," ujar Steve Sosnick, Chief Strategist di Interactive Brokers.


Langkah Berkshire ini hadir ketika sentimen terhadap saham teknologi mulai berhati-hati, menyusul peringatan bahwa euforia AI yang mendorong kenaikan valuasi telah terlepas dari fundamental. Para pemimpin industri dan pakar menyoroti ketidakpastian imbal hasil dari ratusan miliar dolar investasi pusat data yang terus menggelembung.

ETF Roundhill Magnificent 7, yang melacak saham teknologi terbesar seperti Nvidia, Microsoft, dan Alphabet, bergerak datar sejak September setelah mengungguli S&P 500 sepanjang tahun. Namun Alphabet menjadi pengecualian, karena sahamnya telah naik hampir 14% sepanjang kuartal Desember dan mencetak kenaikan 46% sepanjang tahun, tertinggi di antara "Magnificent Seven".

Valuasi Alphabet juga lebih rendah, diperdagangkan sekitar 25 kali proyeksi laba 12 bulan ke depan, dibandingkan Microsoft yang 29 kali dan Nvidia hampir 30 kali. "Alphabet lebih cocok dengan tema value investing dibandingkan beberapa perusahaan lain yang memimpin reli AI," kata Sosnick.

Sejumlah analis mengatakan Alphabet memiliki posisi kuat dalam AI karena investasi infrastruktur yang masif, adopsi awal alat pencarian berbasis AI, serta bisnis iklan besar yang mampu membiayai ekspansi pusat data. "Langkah Berkshire memvalidasi fundamental Google dan memberi eksposur pada penyedia AI terkemuka melalui Google Cloud dan perluasan Gemini," ujar analis CFRA Angel Zino.

Arus dana investor meningkat bulan lalu setelah laporan keuangan menunjukkan investasi AI membuat Google Cloud berubah dari pemain tertinggal menjadi mesin pertumbuhan utama. Pembelian saham Alphabet ini juga menghapus penyesalan lama Buffett dan mendiang Charlie Munger yang melewatkan Google pada masa-masa awal, jelang serah terima posisi CEO kepada Greg Abel pada akhir 2025.

Belum jelas apakah pembelian ini dilakukan oleh Buffett, manajer portofolio Todd Combs atau Ted Weschler, atau oleh Abel, meski Buffett biasanya menangani investasi terbesar Berkshire. Berdasarkan perdagangan awal, Alphabet berpotensi menambah sekitar US$180 miliar kapitalisasi pasar apabila kenaikan harga bertahan.

Saham perusahaan sering melonjak ketika Berkshire mengungkap posisi baru karena reputasi Buffett sebagai penentu arah investasi. Langkah ini, yang diungkap melalui laporan pada Jumat, juga menarik perhatian investor ritel dan menjadikan Alphabet salah satu saham paling tren di platform Stocktwits.

Secara keseluruhan, Berkshire tetap menjadi penjual bersih saham pada kuartal September, termasuk memangkas kepemilikan di Apple dan Bank of America untuk mengerek kasnya ke rekor US$381,7 miliar. Sebagian investor melihat penumpukan kas tersebut sebagai sinyal bahwa Buffett menilai valuasi pasar terlalu tinggi.

Portofolio ekuitas Berkshire masih condong ke sektor jasa keuangan, yang mencapai 36,6% dari total kepemilikan per September menurut Morningstar. Dengan strategi selektif dan cadangan kas besar, pasar kini menanti apakah langkah ke Alphabet menjadi awal dari pendekatan baru Berkshire di era transisi kepemimpinan.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sebab IHSG Cerah Meski Rupiah Merosot ke Rp16.700-an per USD