Himbara Sudah Salurkan Rp185 T Dana Purbaya, BRI-BNI-BSI Sudah 100%

Zefanya Aprilia,  CNBC Indonesia
17 November 2025 16:11
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar saat menyampaikan Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil RDKB Agustus 2025. (Tangkapan Layar Youtube/Otoritas Jasa Keuangan)
Foto: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar saat menyampaikan Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil RDKB Agustus 2025. (Tangkapan Layar Youtube/Otoritas Jasa Keuangan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Realisasi penempatan Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah sebesar Rp 200 triliun kepada himpunan bank milik negara (Himbara), alias bank BUMN, sudah mencapai 92,94% hingga 31 Oktober 2025. Dana tersebut sudah tersalurkan menjadi kredit senilai Rp185,87 triliun.

Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, memaparkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) telah menyalurkan 100% dana SAL yang mereka terima.

Hal ini diungkapkan Mahendra dalam rapat kerja Komisi IV DPD RI bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) dan OJK.

Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) masing-masing telah merealisasikan 77,45% dan 93,08% dari dana SAL yang mereka terima pada 12 September lalu. Adapun penyaluran dana tersebut diperkirakan akan tuntas sebelum akhir tahun.

"Selanjutnya untuk Mandiri dan BTN ditargetkan realisasi secara penuh paling lambat pada November atau Desember 2025," ucap Mahendra dalam rapat tersebut, Senin (17/11/2025).

Mahendra menilaim tambahan dana tersebut merupakan langkah positif yang memperkuat kemampuan perbankan dalam menyalurkan kredit produktif, terutama pada sektor-sektor yang memiliki multiplier effect tinggi terhadap perekonomian.

Mahendra melanjutkan, efektivitas penyuntikan dana tersebut tercermin dalam beberapa indikator, seperti pertumbuhan kredit produktif, penurunan biaya pendanaan atau cost of fund (CoF), dan diharapkan dapat mempercepat upaya transmisi ke penurunan suku bunga kredit baru agar lebih kompetitif.

Ia merincikan dana SAL tersebut telah tersalurkan ke sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp49,95 triliun, diikuti sektor rumah tangga sebesar Rp25,92 triliun, industri pengolahan Rp22,72 triliun, pengadaan listrik dan gas Rp22,39 triliun dan konstruksi Rp15,08 triliun.

Seperti diketahui, Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa telah menyuntik dana segar Rp 200 triliun ke lima bank pelat merah pada 12 September lalu. Bank Mandiri, BNI, dan BRI mendapatkan masing-masing Rp 55 triliun, BTN sebesar Rp 25 triliun dan BSI Rp 10 triliun.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Rate Dipangkas, Ini Daftar Bunga Deposito BRI, Mandiri, BNI Terbaru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular