Cadangan Devisa RI Sisa US$149 M, Bos BI: Kami Mati-Matian Intervensi!

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Senin, 17/11/2025 15:27 WIB
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (12/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/TVR Parlemen)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan perihal cadangan devisa yang menguap hingga tersisa sebesar US$ 149,1 miliar per Oktober 2025.

Perry menuturkan cadangan devisa selama ini dipakai sebagai alat pertahanan karena kondisi global sedang tidak baik-baik saja.


"Itulah mengapa kami mengumpulkan cadangan devisa pada saat 'panen'. Kalau kata ketua Komisi IV ingat surat Yusuf ayat 46-49, kumpulkan saat panen jangan dimakan semuanya. Ada paceklik," ujar Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPD RI, Senin (17/11/2025).

Menurut Perry, pihaknya pernah mencatat cadangan devisa hingga US$ 150 miliar. Sekarang ketika kondisi nilai tukar bergejolak, 'panen' inilah yang digunakan BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Alhasil, cadangan devisa tersebut turun hingga US$ 149,1 miliar.

"Sehingga cadangan devisa kami ya turun, karena memang tugas kami menstabilkan nilai tukar rupiah," katanya.

"Cadangan devisa kami US$ 149,1 miliar, turun, memang kami gunakan untuk intervensi menstabilkan nilai tukar rupiah," sambungnya.

Perry mengakui rupiah memang melemah, tetapi pelemahannya relatif stabil dibandingkan negara lain seperti Jepang Yen dan Peso Filipina. "Kami mati-matian intervensi," tegas Perry.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Melemah, Tembus Rp 16.730 Per Dolar AS