Rupiah Ditutup naik 0,18%, Nilai Tukar Dolar AS Turun ke Rp 16.690
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan terakhir pekan ini.
Melansir data Refinitiv, pada perdagangan Jumat (14/11/2025), rupiah ditutup menguat 0,18% di level Rp16.690/US$. Namun demikian, secara kumulatif sepekan, rupiah masih mencatatkan pelemahan tipis 0,06%.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB tercatat menguat tipis 0,06% ke level 99,214. Meski demikian, pada perdagangan sebelumnya DXY sempat tertekan cukup dalam, melemah 0,34% dan ditutup di level 99,156.
Penguatan rupiah pada perdagangan hari ini terjadi seiring melemahnya dolar AS di pasar global, setelah pelaku pasar kembali mengambil sikap hati-hati terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat pascapembukaan kembali pemerintahan. Dolar AS masih kesulitan bangkit setelah mengalami penurunan tajam di perdagangan kemarin dan masih berada di jalur pelemahan secara mingguan.
Pelaku pasar kini menantikan sederet rilis data ekonomi AS yang sebelumnya tertunda akibat government shutdown. Ekspektasinya, data-data tersebut berpotensi menunjukkan perlambatan ekonomi sehingga memberi tekanan tambahan bagi dolar AS dan menjadi angin segar bagi mata uang emerging market, termasuk rupiah.
Namun demikian, dari dalam negeri, rupiah masih dibayangi oleh arus keluar dana asing dari pasar pendapatan tetap. Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menilai pelemahan rupiah dalam beberapa hari terakhir dipicu oleh aksi jual asing di obligasi pemerintah dan instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
"Tampaknya investor asing tidak puas dengan imbal hasil investasi saat ini pada obligasi pemerintah Indonesia dan SRBI, meskipun fundamental ekonomi Indonesia relatif solid," ujar Myrdal kepada CNBC Indonesia.
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking! Rupiah Perkasa, Dolar AS Turun ke Rp16.640