CNBC Indonesia Exclusive

Video: Bunga The Fed - BI Bisa Turun Lagi, Investor Incar Sektor Ini

CNBC Indonesia TV, CNBC Indonesia
Sabtu, 15/11/2025 18:00 WIB
Jakarta, CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Chief Investment Officer BRI Manajemen Investasi, Herman Tjahjadi melihat prospek aliran dana asing ke pasar emerging termasuk Indonesia seiring dengan perlambatan ekonomi Amerika Serikat. Hal ini tercermin dari tekanan di sektor otomotif yang mencatatkan kepailitan 3 produsen otomotif, lonjakan kredit otomotif yang tidak berkualitas hingga meningkatnya ketidakpercayaan pembiayaan di industri kimia.

Kondisi pelemahan ekonomi AS ini mendorong urgensi pemangkasan level suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed sebagai pendorong perekonomian negeri paman Sam. Saat Fed Funds Rate terus diturunkan maka prospek pelemahan Dolar AS meningkat sehingga aliran dana asing ke emerging seperti Indonesia

Ada sejumlah aset dan sektor yang diuntungkan saat capital inflow masuk emerging market seperti emas, timah dan juga metal. Selain itu sektor konsumer juga akan menarik seiring dengan gelontoran insentif pemerintah RI untuk mendorong daya beli.

Di sisi Rupiah, tren pelemahan mata uang Garuda yang masih di posisi Rp16.700-an per Dolar AS imbas tingginya capital outflow di pasar obligasi masih menjadi risiko yang dimonitor pelaku pasar, sehingga diharapkan BI dapat mengambil strategi mendorong penguatan nilai tukar. Saat ini far value nilai tukar Rupiah ada dikisaran RP 16.200-16.500 per dolar AS.

Seperti apa prospek pasar RI di tengah prospek penurunan suku bunga bank sentral? sektor apa saja yang patut dicermati saat ini? Bagaimana juga nasib nilai tukar Rupiah? Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan Chief Investment Officer BRI Manajemen Investasi, Herman Tjahjadi dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Jum'at, 14/11/2025)


Related Videos
Popular Videos