Rupiah Ditutup Melemah, Dolar AS Tembus Level Rp16.720
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah harus ditutup melemah hingga menembus level psikologi nya terhadap dolar Amerika Serikat (AS), seiring dengan berakhirnya penutupan pemerintahan AS.
Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (13/11/2025) rupiah harus mengakui kekuatan dolar AS menembus level psikologisnya di Rp16.700/US$ ke level Rp16.730/US$ atau melemah 0,15%. Angka penutupan ini pun sekaligus menjadi level penutupan terlemah rupiah sejak 26 September 2025.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB tengah mengalami pelemahan sebesar 0,12% di level 99,353.
Pelemahan rupiah pada perdagangan hari ini, Kamis (13/11/2025), terjadi meskipun indeks dolar AS justru berada di zona pelemahan.
Melemahnya dolar terjadi setelah pemerintah AS resmi mengakhiri government shutdown selama 43 hari, sehingga meredakan ketidakpastian fiskal dan mendorong pelaku pasar untuk kembali masuk ke aset berisiko.
Namun, momentum penguatan tersebut belum mampu dimanfaatkan rupiah yang masih tertekan oleh dolar AS.
Dengan beroperasinya kembali pemerintah federal AS, pelaku pasar kini menunggu rilis data ekonomi penting seperti inflasi, tenaga kerja, dan penjualan ritel yang sempat tertunda selama shutdown.
Ketersediaan data ini akan menjadi acuan utama bagi The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan arah suku bunga pada FOMC Desember mendatang.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, probabilitas pemangkasan suku bunga kini berada di 53%, turun dibanding pekan lalu yang sebesar 69%.
Meski demikian, Bank Indonesia (BI) menegaskan akan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, otoritas moneter tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi melalui intervensi di pasar spot maupun Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).
"Kami terus berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui intervensi di pasar non-delivery forward dan juga di pasar spot, yang tentu saja berpengaruh terhadap cadangan devisa," ujar Perry saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (12/11/2025).
Perry menyampaikan bahwa nilai tukar rupiah hingga akhir tahun 2025 diperkirakan akan bergerak stabil di kisaran Rp16.440/US$, sementara rata-rata kurs rupiah pada 2026 diproyeksikan berada di sekitar Rp16.430/US$.
(evw/evw)