IHSG Dibuka Naik 0,45% Pagi Ini, Uji Level 8.400
Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 37,67 poin atau 0,45% ke level 8.428,91 pagi ini, Selasa (11/11/2025).
Sebanyak 283 saham naik, 144 turun, dan 529 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 928 miliar, melibatkan 1,61 miliar saham dalam 108.100 kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun terkerek naik menjadi Rp 15.366 triliun.
IHSG sejalan dengan pasar Asia dan Wall Street. Di pasar Asia, indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,91%, sedangkan Topix menguat 0,52%. Di Korea Selatan, indeks Kospi melonjak 1,94% melanjutkan reli AI untuk hari kedua berturut-turut, sementara indeks small-cap Kosdaq turut naik 1,38%.
Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat tipis sebesar 0,25% pada perdagangan hari ini. Sementara itu, kontrak berjangka Hang Seng Hong Kong menunjukkan potensi pembukaan sedikit lebih rendah di 26.643 dibanding penutupan sebelumnya di 26.649,06.
Dari sisi Amerika Serikat, indeks Dow Jones Industrial Average naik 381,53 poin atau 0,81% menjadi 47.368,63. Indeks S&P 500 menguat 1,54% ke posisi 6.832,43, sedangkan Nasdaq Composite melonjak 2,27% dan berakhir di level 23.527,17.
Adapun pasar keuangan domestik hari ini diharapkan kompak menguat dengan adanya kabar positif dari Amerika Serikat (AS). Mulai menggeliatnya daya beli juga diharapkan bisa menggerakan ekonomi dalam negeri lebih cepat sehingga pasar saham dan rupiah bergarah.
Penutupan (shutdown) pemerintah terpanjang dalam sejarah AS berpotensi berakhir pekan ini setelah kompromi untuk memulihkan pendanaan federal lolos tahap awal pemungutan suara di Senat pada Minggu malam. Kendati demikian belum jelas kapan Kongres akan memberikan persetujuan final.
Kesepakatan tersebut akan memulihkan pendanaan bagi lembaga-lembaga federal yang masa pendanaannya dibiarkan kedaluwarsa pada 1 Oktober.
Hal ini memberi kelegaan bagi keluarga berpenghasilan rendah yang terdampak gangguan subsidi pangan, ratusan ribu pegawai federal yang tidak digaji selama lebih dari sebulan, serta para pelancong yang menghadapi ribuan pembatalan penerbangan.
Kesepakatan ini akan memperpanjang pendanaan hingga 30 Januari, yang berarti pemerintah federal untuk sementara akan tetap berada di jalur menambah utang sekitar US$1,8 triliun per tahun dari total utang yang sudah mencapai US$38 triliun.
(mkh/mkh)