Berkshire Ungkap Banyak Warren Buffett Palsu Buatan AI, Jangan Tertipu
Jakarta, CNBC Indonesia - Investor kawakan asal Amerika Serikat, Warren Buffett mengaku menjadi korban deepfake AI di Youtube. Penampilannya ditiru dalam video yang menawarkan nasihat investasi.
Warren Buffett pun menyampaikan pesan untuk orang-orang yang membuat atau melihat impersonasi dirinya yang diciptakan oleh AI. ia menyebut, "Hanya ada satu Oracle of Omaha".
Dilansir Reuters, perusahaan induk konglomerat multinasional yang dimiliki oleh investor legendaris berjuluk Oracle of Omaha itu, Berkshire Hathaway, juga telah merilis keterangan yang memperingati maraknya deepfake terhadap pimpinannya itu.
Berkshire Hathaway mengatakan pada Kamis lalu bahwa video yang menggunakan gambar buatan AI dari kepala eksekutif lamanya beredar di YouTube, menampilkan pernyataan yang tidak pernah dibuatnya.
Meskipun visualnya sering meniru Investor berusia 95 tahun itu, Berkshire menyebut audionya biasanya menampilkan ucapan datar dan umum yang "jelas" bukan suara Warren Buffett.
"Orang-orang yang kurang mengenal Tuan Buffett mungkin percaya bahwa video-video ini asli dan tertipu oleh isinya," kata Berkshire. "Tuan Buffett khawatir bahwa video-video penipuan semacam ini akan menjadi virus yang menyebar."
Pernyataan itu termuat dalam siaran pers berjudul "It's Not Me". Dalam siaran pers itu, Berkshire Hathway turut menyertakan sorotan khusus terhadap satu video berjudul "Warren Buffett: Kiat Investasi #1 untuk Semua Orang di Atas 50 (WAJIB DITONTON)".
Buffett sebelumnya mengeluh tentang orang-orang yang berpura-pura menjadi dirinya, termasuk melalui peniruan berbasis AI yang semakin meyakinkan penontonnya.
Pada Oktober 2024, dua minggu sebelum pemilihan presiden AS, Buffett memperingatkan tentang "klaim palsu" bahwa ia telah mendukung kandidat politik dan produk investasi.
Padahal, dia mengaku telah menarik diri dari dukungan politik setelah mendukung mantan Presiden Barack Obama dan kandidat Demokrat Hillary Clinton.
Buffett pun akan mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif Berkshire pada akhir tahun dan akan digantikan oleh Wakil Ketua Greg Abel.
Kekhawatiran Buffet bukannya tak berdasar. Maraknya teknologi deepfake dan alat bantu suara berbasis AI telah mempermudah pembuatan pemalsuan figur publik yang realistis, sehingga meningkatkan kekhawatiran atas misinformasi dan kerusakan reputasi.
Pada Mei, FBI melaporkan pelaku jahat telah menggunakan panggilan suara dan pesan teks yang dihasilkan AI untuk menyamar sebagai pejabat senior AS dalam upaya mengakses akun pribadi pegawai pemerintah.
(hsy/hsy)