IHSG Dibuka Turun 0,34%, Kembali ke Level 8.100-an

mkh,  CNBC Indonesia
05 November 2025 09:05
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pagi ini, Rabu (5/11/2025. Indeks turun 0,34% atau 28,31 poin ke level 8.213,6. 

Beberapa menit setelah dibuka, koreksi IHSG semakin dalam. Indeks kembali bertengger di level 8.100-an dengan penurunan tercatat lebih dari 0,6%

Sebanyak 173 saham turun, 134 naik, dan 648 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 422,4 miliar, melibatkan 386,1 juta saham dalam 65.320 kali transaksi. 

Sementara itu pasar modal di kawasan kompak berada di zona merah pagi ini. 

Mengutip CNBC, S&P/ASX 200 Australia mengawali hari dengan penurunan 0,19%.

Nikkei 225 Jepang melemah 0,25%, sementara Topix melemah 0,26%. Kospi Korea Selatan melemah 1,9% dan Kosdaq berkapitalisasi kecil melemah 0,95%.

Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong mencatatkan pembukaan yang sedikit lebih rendah di level 25.917 dibandingkan penutupan terakhir indeks di level 25.952,4.

Adapun pelaku pasar modal di Tanah Air menanti dengan seksama rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2025 yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Data ini akan berpengaruh pada pergerakan pasar keuangan Tanah Air.

Lonjakan dolar AS juga mesti diwaspadai karena bisa membuat rupiah semakin tertekan.

Selain itu, pelaku pasar hari ini juga perlu mencermati pengumuman tinjauan reguler (index review) MSCI untuk periode November 2025.

Perubahan konstituen yang diumumkan akan mulai berlaku efektif pada 25 November 2025 mendatang, dan biasanya menimbulkan periode volatilitas tinggi menjelang implementasi.

Dalam tinjauan kali ini, sejumlah saham Indonesia disebut berpotensi mengalami perubahan posisi dalam indeks MSCI.

Beberapa emiten domestik yang dinilai berpeluang masuk atau naik kelas antara lain PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), setelah keduanya diperkirakan telah memenuhi syarat free float dan likuiditas.

Sebaliknya, sejumlah saham disebut berisiko keluar atau diturunkan kelas, seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Masuknya saham ke dalam indeks MSCI biasanya mendorong aliran dana asing (foreign inflow) karena banyak dana indeks dan exchange-traded fund (ETF) global yang mereplikasi konstituen MSCI.

Namun sebaliknya, keluarnya saham dari indeks dapat menimbulkan tekanan jual akibat penyesuaian portofolio oleh manajer investasi global.

Periode antara pengumuman hingga tanggal efektif pada 25 November 2025 mendatang, diperkirakan akan menjadi momen yang cukup dinamis bagi IHSG, terutama bagi saham-saham dengan kapitalisasi besar yang menjadi kandidat perubahan.

Jika terdapat lebih banyak saham besar yang keluar atau turun kelas, sentimen pasar bisa tertekan, dan menjadi salah satu pemicu koreksi IHSG dalam jangka pendek.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Ditutup Turun 0,11% Hari ini, Pangkas Koreksi di Menit Akhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular