Ikut Wall Street, Bursa Asia Kompak Merah Pagi Ini

Zefanya Aprilia,  CNBC Indonesia
05 November 2025 08:50
Men look at an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Friday, Jan. 4, 2019. Japanese markets have tumbled as they reopened after the New Year holidays, while other Asian indexes are mixed after a technology-led sell-off on Wall Street. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia — Pasar Asia Pasifik kompak melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (5/11/2025). Hal ini seiring pelemahan di Wall Street yang tertekan oleh penurunan saham-saham terkait kecerdasan buatan (AI) seperti Palantir.

Mengutip CNBC, S&P/ASX 200 Australia mengawali hari dengan penurunan 0,19%.

Nikkei 225 Jepang melemah 0,25%, sementara Topix melemah 0,26%. Kospi Korea Selatan melemah 1,9% dan Kosdaq berkapitalisasi kecil melemah 0,95%.

Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong mencatatkan pembukaan yang sedikit lebih rendah di level 25.917 dibandingkan penutupan terakhir indeks di level 25.952,4.

Hal ini menyusul komentar para CEO Goldman Sachs dan Morgan Stanley pada hari Selasa, yang memperingatkan investor untuk bersiap menghadapi penurunan dalam dua tahun ke depan.

"Akhirnya, aksi jual mencapai puncaknya karena 'reli segalanya' berhenti sejenak setelah komentar dari CEO [Goldman Sachs], [Morgan Stanley], dan Capital Group bahwa pasar akan mengalami koreksi," ujar Andrew Jackson, kepala strategi ekuitas Jepang di Ortus Advisors, dikutip dari CNBC Rabu (5/11/2025).

Semalam di AS, S&P 500 turun 1,17% dan ditutup pada level 6.771,55, sementara Nasdaq Composite turun 2,04% dan berakhir di level 23.348,64. Dow Jones Industrial Average turun 251,44 poin, atau 0,53%, menjadi 47.085,24.

Adapun saham Palantir merosot sekitar 8%, bahkan setelah perusahaan perangkat lunak tersebut melampaui estimasi Wall Street untuk kinerja kuartal ketiga dan memberikan proyeksi yang kuat, didorong oleh pertumbuhan bisnis AI-nya.

Menurut FactSet, kenaikan saham AI telah mendorong rasio harga-pendapatan (P/E) forward S&P 500 di atas 23, mendekati level tertinggi sejak tahun 2000.

Seiring saham-saham tersebut telah mengangkat pasar secara keseluruhan ke level tertinggi baru dalam beberapa bulan terakhir, Anthony Saglimbene dari Ameriprise mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC bahwa tanpa adanya penurunan, valuasi mulai "sangat terbebani".


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Rekor, Bursa Asia Mayoritas Hijau Pagi Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular