Waskita Karya (WSKT) Kantongi Kontrak Rp 5,6 Triliun, Ada Proyek IKN

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Selasa, 04/11/2025 13:45 WIB
Foto: Dok: Waskita Karya

Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) telah mengantongi kontrak baru hingga Oktober 2025 sebesar Rp 5,6 triliun. Direktur Bisnis Strategi Portofolio dan Human Capital Waskita Karya, Rudi Purnomo mengatakan, sebagian besar proyek yang dikerjakan oleh Waskita merupakan proyek pemerintah.

"Sampai dengan Oktober 2025 ini kita sudah bisa mencapai target nilai kontrak baru sebesar Rp5,6 triliun," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (4/11).

Ia menyebut, secara mayoritas kontrak adalah pembangunan infrastruktur air, disusul oleh pembangunan gedung, dan infrastruktur konektivitas. "Jadi dari total Rp5,6 triliun ini memang hampir 60% itu didominasi oleh projek-projek pemerintah yang sebenarnya secara kontraktual itu cukup men-support terhadap going concern Waskita," imbuhnya.


Ia melanjutkan lebih jauh, dari capaian kontrak yang sebesar Rp 5,6 triliun tersebut secara mayoritas merupakan program prioritas pemerintah yang mendukung ketahanan pangan.

"Yaitu pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya related dengan irigasi, dengan connectivity dan untuk support terhadap projek-projek untuk pendidikan sebutnya.

Selain itu, lanjutnya, Waskita juga membangun sejumlah proyek di Ibu Kota Nusantara. Ada sebanyak 13 proyek yang dibangun oleh Waskita. Beberapa proyek sudah hampir rampung dan ditargetkan akan selesai sepenuhnya pada akhir tahun 2026.

"Desember sudah bisa kita selesaikan. Hanya mendingan satu projek yaitu untuk projek yang IPAL," imbuhnya.

Ia menambahkan, peluang kontrak baru melalui proyek IKN masih terbuka lebar pada tahun depan. Pada tahun 2026 mendatang diperkirakan akan ada 2 hingga 3 proyek di IKN yang akan dikerjakan.

"Kita yakini di tahun 2026 ini kita akan mendapatkan dua atau tiga projek lagi yang cukup besar yang nanti akan bisa support terhadap operational atau revenue," pungkasnya.


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Purbaya Tak Lanjutkan "Burden Sharing" Dengan BI, Pasar Senang!