Emiten Prajogo (TPIA) Bakal Bagi Dividen Interim Rp 3,8 per Saham

mkh, CNBC Indonesia
Jumat, 31/10/2025 13:45 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia — Emiten milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Asei Pacific Tbk (TPIA) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2025 kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp 3,8 per saham. Keputusan tersebut berdasarkan keputusan edaran sebagau penggani rapat direksi dan komisaris.

Dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham berasal dari laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Induk untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2025.

"Perseroan memutuskan untuk melakukan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2025, yang berasal dari laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2025 sebesar Rp 3,8427 per saham (Dividen) kepada para pemegang saham Perseroan," ujarnya mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (31/10).


Jadwal pembagian dividen interim sebagai berikut:

1. Tanggal Daftar Pemegang saham yang berhak menerima Dividen (Recording Date): 12 November 2025
2. Pasar Regular dan Negosiasi
● Cum Dividen: 10 November 2025
● Ex Dividen: 11 November 2025
3. Pasar Tunai
● Cum Dividen: 12 November 2025
● Ex Dividen: 13 November 2025
4. Tanggal Pembayaran Dividen: 28 November 2025

Sebagai informasi, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mengalami lonjakan laba 3.617,9% secara year on year (yoy) sepanjang pertengahan tahun 2025.

Merujuk pada laporan keuangan terbaru, laba setelah pajak perusahaan petrokimia ini per 30 Juni 2025 tercatat sebesar US$1.62 miliar atau sekitar Rp26 triliun. Sementara di tahun 2024, perseroan membukukan rugi sebesar US$46,2 juta.

Dari sisi top line, perseroan milik Grup Prajogo ini membukukan pendapatan sebesar US$2,91 miliar. Angka ini naik 236,2% ketimbang 2024 sejumlah US$866,5 juta.

Chief Financial Officer dan Direktur Perseroan Andre Khor, menyampaikan, kontributor utama pencapaian ini adalah pencatatan keuntungan dari pembelian dengan harga rendah (bargain purchase accounting) atau negative goodwill yang berasal dari akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (Aster) dari Shell pada 1 April 2025.

"Hal ini mencerminkan nilai tambah yang luar biasa dari aksi korporasi kami baru-baru ini, yang tidak hanya mendorong kinerja kami namun juga memperkuat struktur neraca keuangan. Akuisisi ini merupakan langkah besar dalam memperluas kehadiran regional Chandra Asri Group di sektor kimia, energi, dan infrastruktur, serta memberikan manfaat sinergi bagi Indonesia," kata Andre dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Selasa, (30/9/2025).

Di sisi lain, beban pokok pendapatannya ikut terkerek. TPIA mencatatkan jumlah beban sebesar US$2,97 miliar di tengah tahun. Angka ini naik248,4% dari tahun lalu sebesar US$853,6 juta.

Posisi nilai aset perseroan pada tengah tahun tercatat sebesar US$10,68 miliar. Aset ini naik dari tahun lalu yang sebesar US$5,66 miliar. Sementara posisi liabilitas dan ekuitas TPIA masing-masing tercatat sebesar US$5,92 miliar dan US$4,76 miliar.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 9M-2025, Laba Bersih BSI Naik 9,03% (YoY) ke Posisi Rp 5,57 T