Rupiah Melemah 0,15%, Nilai Tukar Dolar AS Naik ke Rp16.635
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (30/10/2025).
Melansir dari Refintiv, mata uang Garuda ditutup terdepresiasi sebesar 0,15% ke posisi Rp16.635/US$, sekaligus menjadi level penutupan terlemah di sepanjang Oktober 2025.
Dalam perdagangan hari ini, rupiah sempat menguat pada pembukaan perdagangan ke level Rp16.590/US$ atau naik 0,12%. Akan tetapi, seiring perdagangan rupiah justru berbalik melemah hingga ditutup di zona merah.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 15.00 WIB terpantau melemah 0,07% ke level 99,148. Setelah di perdagangan sebelumnya, Rabu (29/10/2025), DXY menguat tajam hingga 0,56% di posisi 99,220.
Pelemahan rupiah pada perdagangan hari ini terjadi setelah rilis hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) pada Kamis (30/10/2025) dini hari waktu Indonesia.
Dalam keputusan terbarunya, The Fed kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%-4,00%. Langkah ini seharusnya menekan kekuatan dolar AS. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, dolar AS menguat di pasar global setelah pernyataan dari Gubernur The Fed Jerome Powell.
Powell menegaskan bahwa peluang pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember semakin kecil, dan meminta pasar untuk tidak berasumsi bahwa pelonggaran moneter akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Pernyataan tersebut segera mengubah ekspektasi pelaku pasar. Berdasarkan data CME FedWatch Tool, peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember turun menjadi sekitar 62%, dari sebelumnya 85% sebelum keputusan FOMC diumumkan.
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Balik Menguat, Dolar AS Turun ke Rp16.570