Perkuat Fondasi, Bos BRI (BBRI) Ungkap Strategi Transformasi Besar

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Kamis, 30/10/2025 12:45 WIB
Foto: Dok: BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memiliki agenda besar untuk bertransformasi yang dinamakan BRIVolution Reignite. Transformasi itu dilakukan sebagai bagian dari komitmen mendukung berbagai program prioritas pemerintah yang tidak hanya melalui penyaluran pembiayaan dan pemberdayaan masyarakat, tapi juga dengan memperkuat fondasi perusahaan.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi menjelaskan BRIVolution Reignite terdiri dari dua pilar utama. Pertama transformasi masif dari sisi bisnis pendanaan, dengan mengoptimalkan mesin-mesin transaksi retail maupun wholesale, guna memupuk dana murah (CASA).


Pilar kedua berkaitan dengan core bisnis BRI, yakni mikro dan UMKM. Hery mengatakan pihaknya terus memperbaiki mesin core bisnis, yaitu mikro dan UKM. Tidak hanya itu, bank pelat merah itu juga sedang membangun yang new core atau second core bisnis yang berkelanjutan.

"Ini adalah bisnis yang memang menjanjikan, consumer banking yang seolah-olah itu bisa menjadi substitute juga untuk pertumbuhan bisnis di sisi UMKM," kata Hery saat Paparan Kinerja BRI Triwulan III-2025 secara virtual, Kamis (30/10/2025).

Pada sisi pendanaan, BRI meningkatkan produktivitas dan kapabilitas tenaga pemasar, memanfaatkan potensi segmen emerging affluent, memperkuat kolaborasi antar segmen untuk meningkatkan penetrasi value chain, dan memperkuat sinergi dengan anak perusahaan. Hery mengatakan itu didukung oleh infrastruktur transaksi banking baik retail maupun wholesale.

Di sisi fungsi intermediasi, BRI melihat ulang bisnis model mikro agar lebih fokus pada perbaikan kualitas aset dan memperkuat bisnis lain, yakni payroll, kredit kendaraan bermotor (KKB), kredit pemilikan rumah (KPR), serta bisnis emas.

"Nah dua pilar transformasi tersebut akan ditopang dengan tiga fondasi bisnis yang tentunya best practice, akan memperkuat organisasi dan juga distribution serta operasional BRI," terang Hery.

Ia menambahkan, transformasi tidak hanya fokus pada bisnis, tapi juga untuk menjadi "enabler" atau pihak pendukung yang termasuk sumber daya manusia. Hery menyebut BRI juga tingkat manajemen risiko, baik enterprise risk management maupun portfolio risk management secara end to end.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Konglomerat Jepang SBI Holdings Inc Kuasai 5,6% Saham Bank Amar