Laba Inti Naik 5,02%, Jasa Marga Jaga Kinerja Positif di Q3 2025

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
Kamis, 30/10/2025 09:57 WIB
Foto: Dok: Jasa Marga

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah kondisi ekonomi dan lingkungan bisnis yang cukup menantang, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mampu menjaga kinerja positif sepanjang 2025. Hal ini tercermin dari pertumbuhan laba inti sebesar 5,02% dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp2,74 triliun di kuartal III-2025.

"Capaian ini mencerminkan kekuatan fundamental Perseroan dalam menjaga performa bisnis secara konsisten," kata Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10/2025).

Dia melanjutkan, peningkatan laba inti ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan usaha dan EBITDA Perseroan serta penurunan biaya keuangan secara konsolidasi sebesar 14,21% (YoY), sebagai dampak positif dari aksi korporasi Equity Financing di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang dilakukan oleh Perseroan pada kuartal IV-2024.


Dari sisi pendapatan usaha, Jasa Marga mampu membukukan Rp14,52 triliun hingga kuartal III-2025 atau tumbuh 4,83% dari kuartal III-2024. Torehan ini didorong oleh kontribusi dari kinerja pendapatan tol sebesar Rp13,42 triliun dan kinerja pendapatan usaha lain sebesar Rp1,11 triliun.

"Realisasi EBITDA Perseroan juga meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha, yaitu mencapai Rp9,73 triliun atau tumbuh sebesar 4,93%, dengan realisasi EBITDA Margin yang terjaga dengan baik, dibandingkan dengan kuartal III tahun 2024 yaitu mencapai level 67,01%," jelasnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, hingga kuartal III-2025, Perseroan masih memegang posisi market leader di industri jalan tol dengan total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang telah beroperasi sepanjang 1.294 km yang merepresentasikan 42% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia serta total konsesi jalan tol yang dikelola oleh Perseroan mencapai 1.736 km.

Di sisi lain, pada Juli 2025, Perseroan mengambil langkah strategis dengan menyelesaikan adendum Perjanjian Pemegang Saham atau Shareholders Agreement (SHA) bersama PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) di PT Jasamarga Jogja Solo (PT JMJ) yang memungkinkan PT JMJ untuk disajikan sebagai entitas konsolidasi dalam laporan keuangan Jasa Marga sesuai dengan ketentuan standar akuntansi yang berlaku.

Adapun penyesuaian tersebut dilakukan tanpa adanya perubahan atas struktur kepemilikan maupun transaksi atas saham. Demikian penetapan kebijakan operasional serta arah pengembangan bisnis tetap dilakukan secara sinergis oleh para pemegang saham seperti yang telah diatur dalam perjanjian. Pada akhirnya, langkah ini memperkuat posisi Jasa Marga dalam mewujudkan jaringan jalan tol yang terintegrasi dan andal untuk mempercepat implementasi standar keselamatan, layanan, dan pemeliharaan yang konsisten di seluruh jaringan Jalan Tol Trans Jawa.

Di samping itu, Perseroan hingga saat ini fokus pada lima proyek jalan tol yang tengah berjalan yaitu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi. Pada Agustus 2025, Jasa Marga mengoperasikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo segmen Klaten-Prambanan sepanjang 7,85 km.

"Di tengah semakin banyaknya proyek jalan tol baru yang telah selesai serta mulai beroperasi, Jasa Marga tetap mampu menjaga kesimbangan antara kapasitas keuangan dan kesehatan finansial Perseroan yang tercemin dari stabilitas rasio keuangan yang baik pada Kuartal III 2025. Hal ini menunjukkan Perseroan selalu berkomitmen dalam menjaga keberlangsungan bisnisnya," terang Rivan.

Di lini usaha lain, Jasa Marga melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business (JMRB), mengelola TIP (Tempat Istirahat dan Pelayanan) Pengembangan pertama di Indonesia atau biasa disebut Toll Corridor Development (TCD) yang berkonsep Transit Oriented Development (TOD) dengan nama komersil Travoy Hub.

Hingga kuartal III-2025, PT JMRB turut memperluas pengembangan dengan membangun Travoy Hub tahap 2 dan 3 dengan progres pembangunan yang mencapai 99,86%. Travoy Hub yang terletak di Stasiun LRT Taman Mini mengintegrasikan angkutan umum dengan pusat bisnis seperti area retail, rumah sakit dan tempat rekreasi sehingga menciptakan potensi serapan tenaga kerja serta menjadi wadah bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan usaha kreatif.

Dengan demikian, Jasa Marga juga terus memastikan kesiapan layanan operasional yang diwujudkan melalui peningkatan kuantitas dan kualitas layanan terutama dalam mengantisipasi peningkatan mobilitas pada periode libur panjang hingga kuartal III-2025.

Untuk itu, Jasa Marga optimis dapat mempertahankan kinerja positif Perseroan di tahun 2025 dengan terus melakukan sejumlah inisiatif strategis dalam mengelola kesehatan finansial. Dari sisi top line, Perseroan memastikan target tumbuhnya pendapatan usaha dapat tercapai dengan mengupayakan penyesuaian tarif tol sesuai rencana bisnis dan meningkatkan pertumbuhan pendapatan usaha lain. 


(bul/bul)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Program 3 Juta Rumah Prabowo, Asuransi Properti Kian Laris?