
BTN (BBTN) Prediksi BI Rate Turun 50 Basis Poin Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan kembali memangkas suku bunga acuan atau BI Rate.
Retail Funding Division Head BTN, Frengky Rosadrian Perangin Angin mengatakan suku bunga acuan bank sentral RI itu masih akan turun sebanyak 25 hingga 50 basis poin (bps).
Ia menilai, penurunan BI Rate menguntungkan perbankan. Frengky mengatakan biaya pendanaan atau cost of fund dapat ikut menurun, karena suku bunga deposito bisa berangsur menurun.
"Kemudian nasabah juga tidak terlalu berfokus kepada penempatan deposito, jadi dia lebih banyak melakukan aktivitas transaksi lainnya, [dana] tabungan juga lebih banyak karena melakukan transaksi," kata Frengky selepas launching BTN Prospera Save & Smash di Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Terkait cost of fund, BTN membidik bisa mencapai di bawah level 4% hingga akhir tahun ini. Sementara untuk pertumbuhan DPK secara keseluruhan, bank pelat merah itu membidik pertumbuhan double digit, melebihi 10% hingga akhir 2025.
"Jadi kita melihat bahwa targetnya, funding harus lebih tinggi dibanding pertumbuhan kredit," ucap Frengky.
Mengingatkan saja, BI akan mengumumkan hasil keputusan suku bunga pada hari ini pukul 14.00 WIB. Pada keputusan pemangkasan di bulan lalu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini sejalan dengan upaya bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga tetap rendahnya prakiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5 plus minus 1% dan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya
Dalam RDG BI terakhir yakni pada 16-17 September 2025, BI kembali memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75%. Suku bunga deposit facility bahkan dipangkas sebesar 50 bps menjadi 3,75%, dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps ke 5,50%.
Sepanjang 2025 ini, BI telah memangkas suku bunga acuannya sebanyak lima kali. Suku bunga dipangkas masing-masing 25 bps pada Januari, Mei, dan Juli, Agustus, dan September, dari level 6,00% di Desember 2024 menjadi 4,75% saat ini.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Genjot Ekonomi RI, BI Buka Opsi Pemangkasan Suku Bunga Acuan
