Habis Diborong Pengendali, Saham DADA Malah ARB 6 Hari Beruntun
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten properti PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) kembali menyentuh batas bawah harga alias auto reject bawah (ARB) pada perdagangan hari ini, Senin (20/10/2025) di harga Rp59, atau turun 10 poin (14,49%).
Transaksi saham terjadi sebanyak 7,34 juta lot, dengan nilai mencapai R 46,02 miliar. Sementara dalam kurun waktu sebulan terakhir, harga saham perseroan sudah anjlok sejumlah 47,79%. Saham DADA sendiri sudah mengalami ARB sebanyak 6 hari berturut-turut sejak pekan lalu.
Sebelumnya, pengendali PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) kembali menambah porsi kepemilikan sahamnya di pasar. Berdasarkan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Karya Permata Inovasi Indonesia melakukan pembelian saham sebanyak 430,61 juta lembar pada 14 Oktober 2025.
Transaksi tersebut dilakukan dengan harga pembelian antara Rp 152-Rp190 per lembar.
Usai transaksi ini, jumlah saham DADA milik Karya Permata Inovasi Indonesia meningkat dari 4,21 miliar lembar (56,62%) menjadi 4,64 miliar lembar (62,41%).
Dalam dokumen yang sama, perseroan menegaskan bahwa transaksi tersebut merupakan pembelian langsung, bukan bagian dari repurchase agreement (repo). Tujuan pembelian ini disebut sebagai investasi, dan kepemilikan saham dikonfirmasi langsung di bawah pengendali perseroan.
Dengan tambahan pembelian ini, pengendali DADA juga memastikan akan tetap mempertahankan status pengendalian di perusahaan.
Akan tetapi pada hari yang sama, Karya Prima melepas 1,82 miliar saham, sehingga kepemilikan turun menjadi 2,82 miliar (37,9%). Perusahaan melepas DADA dengan kisaran harga Rp 153-Rp 232.
Sebelumnya Karya Permata Inovasi Indonesia pada 10 Oktober 2025 lalu telah melepas 2,15 miliar saham DADA. Transaksi tersebut dilakukan pada hari perdagangan di mana saham DADA menyentuh level harga tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Sebagai informasi, saham DADA sempat menjadi sorotan. Pada awal tahun harga saham emiten bersandi DADA ini bertengger di level Rp 9. Kemudian saham DADA sempat menyentuh level tertinggi Rp 240 pada 10 Oktober 2025, setelah sebelumnya mencapai harga penutupan tertinggi Rp 178 pada 8 Oktober 2025.
Dengan demikian saham DADA sempat melonjak 2.000% lebih sepanjang tahun berjalan (ytd). Setelah pengendali melepas 2,15 miliar saham, DADA langsung auto reject bawah (ARB) berjilid. Dalam enam hari perdagangan terakhir, saham DADA sudah turun 61,24%.
Sebagai informasi, kenaikan saham DADA diikuti dengan rumor yang menyebut harga saham akan menyentuh ratusan ribu rupiah. Akan tetapi tidak ada kejelasan informasi mengenai hal tersebut.
(ayh/ayh)