IHSG Naik 1%, yang Pekan Lalu Serok Saham Bank Lagi Senyum-Senyum

mkh, CNBC Indonesia
Senin, 20/10/2025 09:26 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 1% pada perdagangan hari ini, Senin (20/10/2025). Indeks berhasil rebound setelah sepanjang pekan lalu merosot 4,14%, meninggalkan level 8.000

Hingga pukul 09.25, penguatan IHSG masih bertahan di level 1% lebih. Hal ini seiring dengan lonjakan saham-saham bank jumbo.

Mengutip Refinivit, sektor finansial dan properti memimpin penguatan hari ini. Sejumlah saham bank jumbo naik sekitar 4% dalam 20 menit perdagangan.


BBRI naik 4%, BMRI 4,2%, BBTN 4,82%, dan BBNI 4,47%. Kenaikan saham-saham bank jumbo tersebut menjadi pendonkrak indeks pagi ini.

BBCA menyumbang 16,12 indeks poin, BBRI 9,93 indeks poin, BMRI 5,27 indeks poin, dan BBNI 2,5 indeks poin.

Kendati demikian investor masih harus memasang sabuk pengaman erat-erat memasuki perdagangan pekan ini. Akhir pekan lalu ditutup dengan drama geopolitik tingkat tinggi yang saling bertentangan dan berpotensi menciptakan volatilitas ekstrem di pasar keuangan global.

Sebagai informasi, IHSG sepanjang pekan lalu mengalami volatilitas tinggi. Indeks sempat anjlok lebih 3% pada perdagangan intraday.

Sementara itu, hari ini juga menjadi momentum penting setahun pemerintahan Prabowo -Gibran. Momentum ini diharapkan bisa menjadi angin positif di tengah masih banyaknya sentimen negatif dari luar negeri.

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka genap berusia satu tahun pada hari ini, 20 Oktober 2025. Dalam kurun waktu tersebut, berbagai kebijakan besar telah diluncurkan-mulai dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga reformasi struktural BUMN-yang menjadi penanda arah baru pembangunan ekonomi nasional.

Diluncurkan sejak Januari 2025, program Makan Bergizi Gratis menjadi simbol utama politik kerakyatan Prabowo. Program ini menargetkan 82,9 juta penerima manfaat, termasuk siswa sekolah, ibu hamil, dan balita. Tujuan utamanya adalah memperbaiki kualitas gizi generasi muda dan menekan angka stunting nasional.

Namun, pelaksanaannya tidak lepas dari tantangan. Infrastruktur dapur, rantai pasok bahan pangan, dan mekanisme distribusi di daerah terpencil masih menjadi pekerjaan rumah besar pemerintah. Sejumlah evaluasi tengah dilakukan untuk memperkuat koordinasi antar kementerian dan pemerintah daerah.

Selain MBG, Sekolah Rakyat menjadi program unggulan lain yang berfokus pada pemerataan pendidikan. Pemerintah telah meresmikan 165 Sekolah Rakyat Rintisan yang memanfaatkan gedung-gedung revitalisasi. Sementara pembangunan gedung permanen akan dimulai Oktober 2025 di 108 titik lokasi, dengan target rampung Juli 2026.

Di sisi korporasi negara, Prabowo melanjutkan langkah efisiensi dengan memangkas jumlah BUMN dan membentuk Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebagai lembaga baru pengelola investasi strategis. Tujuannya memperkuat kinerja BUMN dan menarik investasi swasta dalam proyek nasional.

Untuk menopang daya beli dan menggerakkan ekonomi, pemerintah juga menggulirkan paket stimulus ekonomi 2025. Program ini mencakup subsidi listrik, bantuan sembako, Bantuan Subsidi Upah (BSU), diskon transportasi, hingga program magang bagi tenaga kerja muda. Stimulus tersebut diharapkan mampu mengimbangi tekanan perlambatan ekonomi global dan menjaga momentum pertumbuhan domestik.

Meski ambisius, tahun pertama pemerintahan Prabowo tidak lepas dari ujian politik. Gelombang demonstrasi besar pada Agustus 2025 menunjukkan bahwa sebagian kebijakan pemerintah masih menuai resistensi di publik. Isu transparansi anggaran, efektivitas pelaksanaan program, dan kebijakan keamanan menjadi perhatian utama berbagai kelompok masyarakat.

Memasuki tahun kedua, tantangan pemerintahan Prabowo-Gibran adalah memastikan implementasi kebijakan berjalan efektif, bukan hanya ambisius di atas kertas. Dengan kombinasi program sosial besar, reformasi kelembagaan, dan stimulus ekonomi berkelanjutan, pemerintahan ini berupaya menyeimbangkan antara stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan rakyat.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Ambrol Nyaris 3%, Ini Penyebabnya!