Kaya Raya Usai Rampok Emas 960 Kg, Terbongkar Akibat Ulah Istri

Redaksi, CNBC Indonesia
19 October 2025 17:45
Emas. (Dok. Pexel)
Foto: Emas. (Dok. Pexel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus perampokan emas sekitar 960 kilogram yang dilakukan oleh seorang tentara Jepang di Indonesia akhirnya terbongkar bukan karena operasi penyelidikan yang rumit, melainkan karena ulah istrinya yang gemar memamerkan kekayaan hasil rampokan tersebut.

Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1946, saat Jepang baru saja menyerah dalam Perang Dunia II dan mundur dari wilayah jajahannya, termasuk Indonesia. Dalam situasi yang penuh kekacauan itu, aset negara yang sebelumnya dikumpulkan oleh Jepang dari berbagai kantor pegadaian di Jawa, disimpan di kantor Pegadaian di Jalan Kramat, Jakarta Pusat. Aset tersebut berupa emas batangan, uang tunai, hingga barang berharga lain yang nilainya sangat besar.

Kapten Hiroshi Nakamura, seorang perwira Jepang, bersama Kolonel Nomura Akira, melihat kesempatan dalam kekosongan pengawasan tersebut. Mereka menyusun rencana untuk mengangkut kekayaan itu dengan truk militer dalam koper-koper besar. Diperkirakan terdapat 20 hingga 25 koper yang berisi harta rampasan, dengan nilai mencapai 10 juta hingga 80 juta gulden, atau setara hampir satu ton emas.

Awalnya, aksi ini tidak menarik perhatian siapa pun. Masa transisi antara kekuasaan Jepang ke Belanda dan Republik Indonesia membuat pengawasan terhadap aset menjadi longgar. Nakamura dan kelompoknya berhasil membawa lari harta itu tanpa hambatan berarti.

Namun, semuanya berubah ketika Carla Wolff, istri dari Nakamura, mulai hidup dalam kemewahan yang mencolok. Ia secara terbuka memamerkan kekayaannya, bahkan membuat pernyataan yang mencengangkan: "Saya lebih kaya dari Ratu Belanda. Saya akan tidur di ranjang emas dan para tamu akan makan dari piring emas."

Ucapan itu menjadi titik balik dari seluruh rangkaian peristiwa. Aparat intelijen Belanda dan Inggris yang masih aktif di Indonesia mulai menyelidiki asal-usul kekayaan Carla. Fakta bahwa ia adalah anggota Nederlandsch Indiƫ Guerilla Organisatie (NIGO) memperkuat kecurigaan. Penelusuran pun mengarah ke aksi pencurian emas besar-besaran yang melibatkan Nakamura.

Penyelidikan berujung pada penangkapan Nakamura, Carla, Kolonel Nomura, serta dua agen intelijen yang turut terlibat. Dalam pemeriksaan, Nomura mengakui bahwa dirinya turut menikmati hasil rampokan, bahkan membuka sembilan koper emas dalam satu hari bersama rekannya di sebuah rumah persembunyian.

Meski aksi mereka berhasil diungkap, hasil sitaan dari perampokan tersebut hanya mencapai sekitar satu juta gulden. Sisanya tidak pernah ditemukan hingga kini. Kasus ini pun menyisakan misteri tentang ke mana sebagian besar dari emas itu pergi, dan siapa yang masih menyimpannya.

Apa yang membuat kisah ini menarik bukan hanya karena skala perampokannya, tetapi juga karena cara kasus ini terbongkar: bukan lewat investigasi rumit, tapi karena ketidakhati-hatian pelaku sendiri. Perampokan yang begitu rapi akhirnya runtuh hanya karena hasrat pamer kekayaan yang tak terkendali.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berhasil Rampok Emas 960 Kg Malah Terbongkar Akibat Ulah Istri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular