Rupiah Dibuka Menguat, Dolar AS Turun ke Rp16.550
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan di pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (16/10/2025).
Melansir data Refinitiv, rupiah dibuka pada posisi Rp16.550/US$ atau terapresiasi 0,06% terhadap greenback. Setelah di perdagangan sebelumnya, Rabu (15/10/2025), rupiah turut menguat 0,06% ke level Rp16.560/US$.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 09.00 WIB tengah mengalami pelemahan sebesar 0,36% di level 98,436. Pelemahan ini sekaligus melanjutkan tekanan terhadap greenback, dimana pada perdagangan kemarin, DXY ditutup melemah 0,26%.
Nilai tukar rupiah tengah mendapatkan dorongan positif dari melemahnya dolar AS. DXY melemah setelah tensi dagang antara AS dan China kembali meningkat, serta muncul ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).
Ketegangan meningkat usai Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer menuding kebijakan ekspor logam tanah jarang China dapat mengancam rantai pasok global.
Selain faktor geopolitik, pelaku pasar juga mencermati pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang memberi sinyal terbuka terhadap pemangkasan suku bunga. Powell menilai pasar tenaga kerja AS masih stagnan dan efek government shutdown membuat rilis data ekonomi resmi tertunda, sehingga arah kebijakan moneter lebih bergantung pada panduan pejabat The Fed.
"Pasar menunjukkan kemampuan luar biasa untuk mengabaikan isu-isu dagang yang bersifat sementara. Mayoritas pelaku pasar percaya AS dan China pada akhirnya akan menemukan jalan tengah," ujar Adam Button, analis valas ForexLive.
Pelemahan dolar ini memberi ruang bagi rupiah untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini.
(evw/evw)