
Harga Melesat Tak Wajar, Bursa Pantau MHKI, GIAA, MOLI & SINI

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau ketat pola pergerakan Unusual Market Activity (UMA) atas Saham PT Multi Hanna Kreasindo Tbk. (MHKI), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), PT Madusari Murni Indah Tbk. (MOLI) dan PT Singaraja Putra Tbk. (SINI) pada Selasa, (14/10/2025). Emiten ini dipantau karena terjadi kenaikan harga saham yang tidak wajar.
Mengutip keterbukaan informasi BEI, saham tersebut bergerak di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Langkah tersebut dilakukan untuk melindungi investor, khususnya pemegang saham keempat emiten tersebut.
"Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," tulis manajemen BEI, dikutip dari laman resminya.
Informasi terakhir mengenai SINI yang merupakan emiten telekomunikasi ini adalah informasi tanggal 8 Oktober 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia perihal laporan bulanan registrasi pemegang Efek.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham SINI tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulisnya.
Mengutip data pasar, saham SINI bergerak naik 9,66% di harga Rp5.676 per saham pada perdagangan Senin, (13/10/2025). Di sisi lain, saham SINI telah naik 45,51% selama satu bulan. Sementara dalam year to date naik 13,5%.
Dengan pengumuman ini, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sama halnya dengan MORA, BEI juga memberi perhatian khusus bagi saham MOLI karena adanya volatilitas transaksi yang dianggap tak wajar. Adapun keterangan terakhir soal MOLI tertuang pada keterbukaan informasi tanggal 7 Oktober 2025 perihal laporan bulanan registrasi pemegang Efek.
Selama perdagangan Senin lalu, saham emiten ini melesat 11,72% di level Rp42. Adapun saham MOLI telah melesat 73,21% selama sebulan, dan naik 81,31% selama year to date (YTD).
Di sisi lain, perusahaan pelat merah GIAA juga dipelototi BEI akibat transaksinya yang tidak wajar. Padahal, sebelumnya, perseroan telah mempublikasikan laporan bulanan registrasi pemegang Efek pada 13 Oktober 2025.
Sepanjang perdagangan kemarin, GIAA bergerak naik 9,57% di level Rp126 per saham. Adapun sebulan ke belakang sahamnya telah naik 77,46% dan secara year to date naik 129,09%.
Tak sampai di situ, bursa juga menyoroti perdagangan saham PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI). Emiten ini terakhir melaporkan keterbukaan informasi pada 8 Oktober 2025 tentang laporan bulanan registrasi pemegang Efek.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Turun Tajam, BEI Pantau Ketat Perdagangan Saham KBLV dan DKHH