Terkuak! Penyebab KFC PHK 400 Karyawan & Tutup 19 Gerai

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
11 October 2025 18:00
KFC
Foto: Dok KFC

Jakarta, CNBC Indonesia - Restoran cepat saji KFC di Indonesia kembali melakukan penutupan gerai dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Langkah tersebut diambil karena kondisi keuangan KFC yang masih terus merugi dalam lima tahun terakhir.

Sepanjang 2025 ini, sebanyak 19 gerai ditutup dan sebanyak 400 karyawan mengalami PHK. Meski demikian, perusahaan juga menyebut akan terus berencana untuk ekspansi. Namun tidak merinci berapa metrik yang akan dikejar.

"Secara model bisnis Perseroan tetap akan terus berekspansi dengan cara membuka gerai yang baru," jelas manajemen KFC lewat keterbukaan informasi, dikutip CNBC Indonesia Sabtu (11/10/2025).

Penutupan ini bukan merupakan hal baru. KFC konsisten melakukan penutupan gerai sejak beberapa tahun lalu.

Tercatat sepanjang 2024, total gerai yang ditutup oleh KFC mencapai 55 gerai. Hingga akhir semester pertama tahun ini, jumlah gerai yang dikelola KFC 698 toko.

Kondisi Masih Menantang

KFC Indonesia mengungkapkan saat ini perusahaan masih mengalami tantangan besar dalam upayanya untuk membalikkan kondisi rugi menjadi untung.

Manajemen perusahaan juga buka-bukaan atas tantangan yang dihadapi oleh perseroan, mulai dari pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2020, kemudian adanya boikot di tahun 2023 sampai 2024, dan yang sedang Perseroan hadapi sekarang ini adalah adanya penurunan daya beli dari masyarakat.

Ketiga hal tersebut pada akhirnya membuat perseroan mengalami penurunan transaksi di Gerai yang cukup besar.

Untuk memperkecil dampak negatif akibat tiga hal tersebut, perusahaan telah menerapkan sejumlah strategi mulai dari melakukan efisiensi di dalam struktur support terhadap restoran dan melakukan relokasi dan penutupan beberapa gerai yang tidak mengalami recovery secara sales dan EBITDA sejak tahun 2020.

Terkait masuknya anak Haji Isam ke entitas usaha milik Fast Food Indonesia (FAST), emiten peritel KFC di Indonesia, manajemen secara tegas menyebut PT Jagonya Ayam Indonesia akan beroperasi secara penuh pada akhir kuartal 2026.

"Pembelian saham yang dilakukan oleh PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN) yang Beneficiary Owner-nya adalah Putri dari Bapak Haji Isam untuk saham PT Jagonya Ayam Indonesia adalah sampai dengan 35% saham PT Jagonya Ayam Indonesia. Kemudian mengenai aksi korporasi dari Perseroan sendiri, sebagaimana yang telah dinyatakan di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan bahwa Perseroan tidak berencana melakukan aksi korporasi yang bersifat akuisisi atau penjualan saham Perseroan atau penjualan saham anak perusahaan Perseroan," jelas manajemen.

Selanjutnya, terkait rumor rencana kerja sama Program Makan Bergizi Gratis (MBG), KFC Indonesia secara tegas mengungkapkan perseroan belum berinteraksi atau berhubungan dengan Badan Gizi Nasional dan Perseroan belum memiliki agenda untuk berpartisipasi dalam Program Makan Bergizi Gratis.

KFC Masih Merugi

PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), masih membukukan rugi sepanjang pertengahan tahun 2025. KFC diketahui terakhir kali mencatatkan keuntungan pada tahun 2019.

Merujuk pada laporan keuangan terbaru, rugi bersih perusahaan ini per 30 Juni 2025 tercatat berkurang 60,2% secara year on year (yoy) menjadi sebesar Rp138,75 miliar. Sementara di tahun 2024, perseroan membukukan rugi sebesar Rp348,83 miliar.

Dari sisi top line, perseroan milik Keluarga Gelael ini membukukan pendapatan sebesar Rp2,40 triliun. Angka ini turun 3,12% ketimbang 2024 yang sebesar Rp2,48 triliun.

Pendapatan ini ditopang dari segmen pihak ketiga makanan dan minuman sebesar Rp2,39 triliun, komisi atas penjualan konsinyasi sebesar Rp9,37 miliar, serta jasa layanan antar Rp855,98 juta.

Di sisi lain, beban pokok penjualan perseroan ikut melandai menjadi Rp961,44 miliar. Angka ini turun tipis dari tahun lalu yang sebesar Rp1,06 triliun.

Posisi nilai aset perseroan pada tengah tahun tercatat sebesar Rp4,10 triliun. Aset ini meningkat dari tahun lalu yang sebesar Rp3,53 triliun.

Sementara posisi liabilitas dan ekuitas FAST masing-masing tercatat sebesar Rp3,97 triliun dan Rp129,95 miliar.


(fsd/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjelasan Lengkap Manajemen Soal Matahari Plaza Kalibata Tutup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular