BATA Hapus Bisnis Produksi Sepatu

mkh, CNBC Indonesia
10 October 2025 09:20
Suasana lengang Toko sepatu Bata di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024), tetap beroperasi pascapenutupan pabrik sepatunya di Purwakarta, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana lengang Toko sepatu Bata di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024), tetap beroperasi pascapenutupan pabrik sepatunya di Purwakarta, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menghapus kegiatan produksi sepatu. Hal ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025. 

"Menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan untuk menghapus kegiatan usaha industri alat kaki untuk kebutuhan sehari-hari," mengutip ringkasan RUPSLB melalui keterbukaan informasi, Jumat (10/9/2025).

Selanjutnya perusahaan akan menyusun seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan perubahan tersebut. 

Adapun keputusan tersebut menyusul penutupan pabrik sepatu Bata diPurwakarta pada tahun lalu. Sebanyak 233 pekerja harus kehilangan pekerjaan imbas dari penutupan ini.

Direktur Bata Hatta Tutuko mengatakan perusahaan telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat. Namun sayang, upaya tersebut belum optimal dan berujung penutupan pabrik.

"Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia," ujar Hatta.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya Bata tengah dilanda penurunan kinerja keuangan. Pada akhir 2023 rugi tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp190,29 miliar. Nilai ini membengkak 79,65% dari Rp105,92 miliar di tahun 2022.

Per Maret 2025, perusahaan melaporkan rugi Rp 19,64 miliar. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, rugi Bata membengkak 41,75%. 

Perusahaan masih berkutat dengan anjloknya penjualan. Pendapatan Bata Maret 2025 Rp 94,92 miliar, turun 16,34% secara tahunan (yoy). Beban perusahaan telah ditekan 24,85% menjadi Rp 60,39 miliar, sehingga laba bruto naik 4,33% yoy. 

Pun beban penjualan dan pemasaran serta beban umum dan administrasi sudah ditekan. Akan tetapi belum cukup untuk membuat kinerja bottom line perusahaan membaik. 

Mengutip laporan keuangan Maret 2025, perusahaan telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat.

Perusahaan akhirnya memutuskan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia.

Perusahaan juga telah melakukan beberapa kegiatan restrukturisasi dengan menutup atau berencana menutup lebih dari 200 gerai yang merugi untuk kembali memiliki jaringan gerai yang menguntungkan.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Babay Parid Wazdi Mundur dari Kursi Dirut Bank Sumut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular