Profil Tedi Bharata, Alumni Taruna Nusantara yang Jadi Wakil BP BUMN
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Prabowo Subianto melantik Tedi Bharata sebagai Wakil Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) di Istana Negara, Rabu (8/10/2025). Dirinya akan menjabat posisi wakil kepala bersama Aminuddin Ma'ruf, dengan posisi pucuk Kepala BP BUMN diisi oleh Dony Oskaria.
Pelantikan terbaru ini seiring dengan perubahan Kementerian BUMN yang berubah nama menjadi BP BUMN berdasarkan perubahan ke-4 Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melalui Sidang Paripurna ke-6 masa persidangan I tahun 2025-2026.
Sebelum menduduki jabatan wakil kepala, Tedi merupakan Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN (sebelum berganti jadi BP BUMN) sejak 5 Agustus 2021 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 112/TPA Tahun 2021.
Profil Tedi Bharata
Tedi Bharata merupakan alumnus dari SMA Taruna Nusantara angkatan ke-9 dan lulus pada tahun 2001. Kemudian pria kelahiran 31 Mei 1983 tersebut melanjutkan studi Ilmu Komputer di Universitas Pelita Harapan dan lulus tahun 2005. Tedi menyelesaikan pendidikan Master of Public Administration di Columbia University pada tahun 2016.
Dirinya juga mengikuti program eksekutif di Tsinghua University pada 2017 dan Strategic Management & Leadership Program di Universitas Pertahanan Indonesia pada 2024.
Kariernya dimulai dari bekerja di perusahaan teknologi asal Jerman Siemens selepas kuliah sebelum pindah menjadi stafsus di BKPM pada 2008.
Sebelum menduduki posisi sebagai Deputi Bidang Manajemen SDMTI, Ia pernah menjabat sebagai Staf Khusus V Menteri BUMN di tahun 2021, Vice President Office of The Board Mind ID di tahun 2019-2020, dan Investment Planning Manager-Telematic Industry Badan Koordinasi Penanaman Modal di tahun 2016-2019.
Profil Tedi Bharata
Mengutip data LHKPN periodik KPK untuk laporan tahun 2024, harta kekayaan Tedi per Maret 2025 mencapai Rp 17,30 miliar yang terdiri dari aset tanah dan bangunan Rp 10 miliar, kendaraan Rp 1 miliar, surat berharga Rp 2,22 miliar, kas setara kas Rp 2,47 miliar, harta bergerak lainnya RP 355 juta dan harta lainnya 1,30 miliar. Tedi diketahui memiliki utang Rp 50 juta.
Harta kekayaan Tedi tercatat turun dari pelaporan sebelumnya yang mana per Maret 2024 mencapai Rp 20,12 miliar. Namun demikian, angka tersebut naik signifikan dari pelaporan per Maret 2023 yang mana kala itu Tedi melaporkan harta kekayaan Rp 7,01 miliar.
(fsd/fsd)