Dari Stafsus Milenial Jokowi ke BP BUMN, Ini Profil Aminuddin Ma'ruf

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Prabowo Subianto melantik Aminuddin Ma'ruf sebagai Wakil Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) di Istana Negara, Rabu (8/10/2025). Dirinya akan menjabat posisi wakil kepala bersama Tedi Bharata, dengan posisi pucuk Kepala BP BUMN diisi oleh Dony Oskaria.

Sebelumnya, Aminuddin telah dilantik sebagai Wakil Menteri BUMN pada 20 Oktober 2024 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia 73/M Tahun 2024 tentang Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.

Namun demikian, pelantikan terbaru ini seiring dengan perubahan Kementerian BUMN yang berubah nama menjadi BP BUMN berdasarkan perubahan ke-4 Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melalui Sidang Paripurna ke-6 masa persidangan I tahun 2025-2026.

Profil Aminuddin Ma'ruf

Pria kelahiran Karawang, 27 Juli 1986 ini diketahui merupakan mantan Staf Khusus Milenial Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo pada periode 2020-2023. Ia pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016.

Aminuddin terpilih menjadi Ketum PB PMII periode 2014-2016 lewat Kongres Jambi yang berlangsung pada 30 Mei-10 Juni 2014. Sebelumnya, dia menjabat Ketua Biro Pemberdayaan Ekonomi.

Usai tidak menjadi Ketum PB PMII, Aminuddin Ma'ruf kemudian menjadi Sekretaris Jenderal Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi), relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.

Sebelum dilantik menjadi Stafsus Milenial Jokowi, Aminuddin Aminuddin juga dikenal sebagai aktivis pemuda Nahdlatul Ulama (NU).

Aminuddin menyelesaikan pendidikan S1 nya di Universitas Negeri Jakarta dan sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Airlangga hingga saat ini. Dirinya juga merupakan pendiri grup bisnis The Andaralux Indonesia, Pakarang Group dan menjabat sebagai Komisaris PT Enha Mulya Sejahtera.

Harta Aminuddin Ma'ruf

Mengutip data LHKPN periodik KPK untuk laporan tahun 2024, harta kekayaan Aminuddin per Januari 2025 mencapai Rp 11,08 miliar yang terdiri dari aset tanah dan bangunan Rp 4,74 miliar, kendaraan Rp 667 juta, kas setara kas Rp 3,34 miliar, harta bergerak lainnya RP 601 juta dan harta lainnya 1,72 miliar. Aminuddin diketahui tidak memiliki aset surat berharga dan tidak memiliki utang.

Harta kekayaan Aminuddin tercatat naik dari pelaporan sebelumnya kala masih menjabat sebagai stafsus milenial Jokowi. Diketahui kala itu per maret 2021 (kali terakhir pelaporan sebelum yang terbaru saat menjadi Wamen BUMN), harta kekayaan Aminuddin tercatat sebesar Rp 5,89 miliar yang terdiri dari aset tanah dan bangunan Rp 2,14 miliar, aset kendaraan Rp 470 juta, kas setara kas 764 juta, harta bergerak lainnya 473 juta dan harta lainnya 2,07 miliar. Adapun kala itu Aminuddin juga tidak memiliki surat berharga namun memiliki utang senilai Rp 40 juta.