Deposito Emas Bullion di Pegadaian Tembus Rp2,45 Triliun
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pegadaian (Persero) mengungkapkan deposito emas di bullion bank miliknya telah mencapai Rp2,45 triliun hingga Agustus 2025, sejak peluncurannya pada bulan Maret lalu. Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan mengungkapkan volume deposito emas itu sudah mencapai 1,4 ton.
Ia membidik nilai deposito emas di Pegadaian dapat bertumbuh mencapai Rp3 triliun pada akhir tahun ini. Menurut Damar, transaksi emas belakangan ini bagus, dengan pertumbuhan yang kencang.
"Semakin orang tahu harga emas mahal, orang akan memegang, lebih membeli. Daripada dijual, [lebih baik] digadai. Kalau mau punya emas jangan dijual," ujarnya selepas Launching aplikasi Tring! di The Gade Tower, Rabu (8/10/2025).
Damar mengungkapkan para pembeli emas cenderung dengan cara mengunci harga terlebih dahulu. Biasanya, mereka bisa membeli emas berukuran 5 gram dan 10 gram.
Lebih lanjut, Damar mengungkapkan hampir semua nasabah emas di Pegadaian berasal dari kalangan muda. Tepatnya, sebanyak 75% berada di bawah umur 45 tahun.
Guna menggarap potensi pasar emas yang semakin cemerlang, Pegadaian telah meluncurkan super app bernama "Tring!" yang menyediakan tempat menabung emas, gadai emas, deposito emas, dan transaksi emas lainnya.
Damar menyebut aplikasi tersebut bersifat seamless untuk ekosistem. Tring! menghubungkan menghubungkan layanan emas, mulai dari tabungan emas, cicilan emas, jual, gadai, hingga konversi emas fisik via outlet maupun ATM emas.
Dalam waktu dekat, Damar mengungkapkan pihaknya akan menyediakan 15 hingga 20 unit ATM emas yang terletak di mal, cabang BRI, serta cabang Pegadaian di seluruh Indonesia. Emas yang tersedia dalam ATM tersebut bervariasi, ada 1 gram, 2 gram, 5 gram, 10 gram, hingga 25 gram.
(fsd/fsd)